KUPANG, LAPIERO.COM – Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo menyatakan, di era digital dan globalisasi di mana Informasi makin tidak terikat ruang dan waktu, keterasingan terhadap nilai nilai kemanusiaan justru makin meningkat. Padahal kata Benny, kecepatan informasi ini diharapkan dapat membawa manusia makin cepat mengerti dan mengenai perkembangan informasi di sekitarnya sehingga membuat ikatan empati dan kebersamaan sesama anggota masyarakat makin meningkat, bukan sebaliknya.
Hal ini diungkapkan Benny dalam acara seminar peran Generasi Muda dalam Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila melalui Media di Gedung Rektorat Universitas Nusa Cendana Kupang, Nusa Tenggara Timur (7/10). Acara yang diselenggarakan oleh Universitas Nusa Cendana bekerja sama dengan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Benny juga menyatakan bahwa keterasingan terhadap nilai kemanusiaan terjadi karena globalisasi lebih menitikberatkan pada kecepatan penyebaran informasi, bukan kedalaman isi dan manfaat informasi tersebut, informasi yang dibagi pada saat dan era ini cenderung mengabaikan kepantasan, kedalaman dan kebenaran. Hal ini membuat manusia mengagungkan Informasi instan yang isinya mengabaikan norma dan nilai. Masyarakat juga cenderung tidak melakukan penyaringan atas berita yang didapatkan agar selalu terlihat actual. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat terjebak dalam menyebarkan banyak berita bohong, hoaks dan tidak bermanfaat.
Cara memperbaiki masalah ini menurut Benny adalah dengan menanamkan dan mengaktualisasikan nilai nilai kebangsaan yang tercakup pada pada Pancasila dimulai dengan mengarusutamakan nilai keluarga dalam media massa, media sosial, dan televisi. “Kita juga harus dapat memenuhi ruang ruang publik dengan berita dan informasi bernuansa positif yang mampu meningkatkan rasa kebersatuan dan bangga terhadap keberagaman yang kita miliki. Hal ini niscaya dapat menjadi jawaban terhadap issue dan informasi negatif yang cenderung merusak dan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia,” kata Benny.
Tambah Benny, bangsa Indonesia khususnya pemuda harus menjadikan Pancasila sebagai gugus insting yang memengaruhui cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berelasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dibuktikan dengan menambah kecerdasan literasi dengan selalu senantiasa menelaah dan menyaring menggunakan kecerdasan dan logika berpikir tentang informasi yang mereka terima, pertanyaan mendasar seperti apakah berita itu benar? Dan apakah berita itu bermanfaat? Menurut Benny, dengan cara itu, akan membuat masyarakat menjadi selektif serta bijaksana dalam berperilaku di dunia maya. (LAPIER 05)
Leave a Reply