Camat Anton Kette Tanam Puluhan Ribu Pohon di Kecamatan Wewewa Barat

Antonius Kette, Camat Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, NTT
Gerakan menanam pohon di Kecamatan Wewewa Barat.

LAPIERO.COM-Dalam salah satu kunjungannya di Desa Kalembu Tillu, Kecamatan Wewewa Barat, Bupati Sumba Barat Daya dr. Kornelis Kodi Mete, mengatakan bahwa Camat yang banyak menanam pohon, hanya Camat Wewewa Barat. Kecamatan tersebut dipimpin oleh Antonius Kette, S. Tp.

Beralasan Kodi Mete “memuji” Camat Wewewa Barat tersebut, sebab di sela aneka tugas lain, sejak dilantik menjadi Camat Wewewa Barat pada 2 Agustus 2021, Anton, demikian sapaan akrabnya, langsung “tancap gas” dan telah berhasil memobilisasi penanaman lebih dari 40 ribuan pohon di wilayahnya.

Sejak awal, Anton sudah berpikir untuk mengembangkan sektor pertanian dan kehutanan, sebab menurutnya kekayaan alam Wewewa Barat sudah berangsur-angsur musnah, dan ini sangat berpengaruh pada curah hujan dan selanjutnya menyulitkan para petani.

Antara lain melalui semangat menanam pohon, Anton hendak menyukseskan program “7 Jembatan Emas” Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya. Ke-7 program tersebut adalah Desa Aman dan Tentram, Desa Sehat, Desa Berkecukuan Pangan, Desa Pintar, Desa Wisata, Desa Bercahaya, Desa Berair.

Camat Anton dan Bupati SBD Kornelis sedang tanam pohon.

“7 Jembatan Emas ini tidak terlepas dari aktifitas pertanian masyarakat. Oleh karena itu, meningkatkan budaya kerja dan memperkaya alam Wewewa Barat menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan melalui gerakan menanam,” jelas Anton. “7 Jembatan Emas ini butuh proses dan kerja, yang akan kita capai pada suatu saat atau pada waktu yang akan datang, tetapi itu semua harus kita mulai dari sekarang,” tambahnya lagi.

Bangun Komunikasi

Sebagai orang yang berasal dari Wewewa Barat, Anton tidak terlalu sulit melakukan koordinasi internal maupun dengan masyarakat, terutama dengan para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh gereja. “Kami datang berkunjung dengan membawa anakan pohon, dan kami diterima dangan baik,” aku Anton.

See also  Rudi S. Kamri: Walau Sering Diteror, Saya Akan Tetap Menjaga Indonesia
Penanaman kopi di Desa Langgalete

Tidak berlama-lama sejak dilantik, Anton dan jajarannya langsung melakukan koordinasi dan komunikasi dengan semua stakeholder di wilayahnya untuk menjaring informasi, mengumpulkan data dan membangun komunikasi dengan lembaga-lembaga vertikal untuk mendukung berbagai konsep kegiatan. Salah satu stakeholder yang Anton maksud adalah Balai Persemaian Permanen Wairasa – Sumba Tengah dan UPTD Kehutanan Kabupaten Sumba Barat Daya untuk mendapatkan anakan pohon yang diperlukan.

Dalam beberapa bulan menjadi Camat, Anton merasa gembira dan bangga karena mendapat dukungan dari keluarga, rekan kerja dan diterima dengan baik oleh masyarakat Wewewa Barat. “Masyarakat sangat mendukung konsep-konsep pembangunan yang saya tawarkan di masyarakat,” ujar Anton kepada media ini.

Kalau ditelusuri ke belakang, aksi menanam pohon bukan hal baru bagi Anton. Pria humoris ini sudah memulai kegiatan tanam pohon sejak 5 tahun lalu, terutama tanaman yang rindang. Dia memulai dari sesuatu yang mudah dilakukan, misalnya tanaman beringin yang hanya di-stek lalu ditanam atau pohon nimba yang kemudian dia tawarkan kepada teman-temannya yang lain.

Yang memicu Anton menginsiasi penanaman pohon adalah hasil pengamatannya yang menunjukkan bahwa hidup masyarakat di Kecamatan Wewewa Barat sudah amat praktis.  Mereka tidak terlalu pusing dengan keadaan di masa yang akan datang. “Sementara apa yang kita nikmati sekarang, belum tentu yang kita tanam atau orang tua kita tanam, tapi yang pasti bahwa di tanam oleh orang orang terdahulu, oleh karena itu kita juga sekarang harus menanam untuk generasi  yang akan datang,” ujar pria yang turun langsung ke lahan-lahan untuk menanam pohon ini.

Para pegawai kecamatan turun menanam pohon.

Banjir Melanda

Dari pengamatannya, hutan di Wewewa Barat mulai rusak akibat pembabatan atau penjarahan liar, yang berdampak pada perubahan ekosistem dan terjadinya banjir di tempat-tempat yang tidak biasa terjadi banjir. Dia mencontohkan banjir yang terjadi di wilayah Weelonda dan Watukawula.

See also  Mencari Penjabat Bupati yang Tepat untuk Sumba Barat Daya

Anton berharap, program tanam bernama “Program Tanam Tanaman Produktif dan Kehutanan” ini akan memberikan keteduhan, menyediakan oksigen yang cukup dan aneka manfaat lain.

Camat juga menjelaskan bahwa pohon-poho tersebut ditanam di lahan masyarakat dan lahan Pemerintah serta kompleks sekolah, Kantor Desa dan Gereja. “Semua tanaman itu akan menjadi milik keluarga dan lembaga menjadi tempat kami lakukan penanaman,” jelas Anton.

Hingga berita ini diturunkan, pohon-pohon yang sudah ditanam antara lain:  Cendana: 20.000 pohon, Trembesi: 3000 pohon, Sirsak: 2000, Sengon: 6.000, Kopi: 5.000, Sukun: 500, Nangka:  500, Durian: 500, dan Rambutan: 500 pohon. Seluruh tanaman ini tersebar secara merata di 20 desa di Kecamatan Wewewa Barat.

Untuk keberhasilan penanaman, penanaman dilakukan pegawai kecamatan bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di Kecamatan Wewewa Barat dan masyarakat, termasuk sekolah-sekolah. “Inilah kesempatan kita tanamkan rasa cinta lingkungan hidup kepada anaka-anak dan masyarakat,” ujar Anton.

Camat Anton juga menjelaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat bagus. Semangat mereka untuk menanam mulai bangkit setelah diedukasi terkait manfaat menanam dan keuntungan yang mereka dapatkan dari sisi ekonomi. Menariknya, meski tanaman-tanaman tersebut telah menjadi milik masyarakat, pegawai kecamatan akan mengontrol pemeliharaan pohon-pohon tersebut.

Camat Anton bersama istri usai pelantikan menjadi Camat.

Harapan Lima Tahun ke Depan

Dengan program tanam tersebut, Camat Anton berharap dalam lima tahun ke depan akan terjadi perubahan dalam kehidupan masyarakat Wewewa Barat, seperti :

  • Masyarakat semakin sehat dengan lingkungan yang sehat yang menyumbang oksigen untuk kehidupan di bumi
  • Menjadi Kecamatan yang perekonomian masyarakatnya bagus dengan ketersediaan sumber daya alam yang cukup.
  • Menjadi Kecamatan yang dikunjungi karena dapat menjadi daerah atau wilayah agro wisata.
  • Menjadi salah satu kecamatan yang mencapai tujuan utama pembangunan menuju “Loda We’e Maringi, Pada We’e Malala”.
  • Mencapai program “7 Jembatan Emas” Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya.
See also  Testimoni Seorang Sahabat: Dr Aloysius Giyai Itu Ikut Menderita Tatkala Sesamanya Menderita

Anton mengaku tidak bisa bekerja sendiri. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga alam tetap hijau. Dia juga mengimbau masyarakat secara mandiri atau berdasarkan inisiatif pribadi menanam dan memelihara pohon di lahan masing-masing. Ibaratnya, jika setiap orang menanam pohon di halaman atau lahan masing-masing, maka akan tiba saatnya seluruh wilayah Wewewa Barat hijau. “Mari tanam pohon,” ajak Camat Anton dengan semangat.

Salah satu pegawai Kecamatan Wewewa Barat, Gregorius Umbu mengaku sangat gembira dan mendukung program menanam pohon dari Camat Anton. “Dengan program ini, kami benar-benar berada di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi teman seperjalanan masyarakat. Dalam kerjasama yang baik, mudah-mudahan Wewewa Barat ini lekas hijau kembali,” harap Goris (Emanuel Dapa Loka)

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*