BEKASI UTARA, LAPIERO.COM-Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kelurahan berlangsung pada Kamis 20 Januari 2022 di Aula Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara.
Ikut hadir dalam Musrenbang ini, pihak yang mewakili Camat Bekasi Utara Dadang, SS, MM, Lurah Teluk Pucung Djunaidi Abdillah, para Ketua RT dan RW, beberapa OPD, dan para tokoh masyarakat.
Anggota DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PKS Heri Purnomo dengan terang benderang mengatakan bahwa salah satu masalah terbesar Kecamatan Bekasi Utara adalah banjir yang selalu mengancam setiap tahun. “Hujan dua jam saja, kita sudah kebanjiran. Ini masalah serius yang harus ditangani bersama,” katanya dengan serius pula.
Heri menyampaikan masalah banjir tersebut, bukan karena dia sendiri menjadi korban banjir, tetapi karena banjir ini memang sangat meresahkan dan merugikan masyarakat.
Karena itu Heri mengimbau RT atau RW, agar dalam mengajukan proposal ke Pemerintah, berhenti dulu mengajukan proposal pembangunan atau pengecoran jalan atau gang, tetapi mengutamakan sumur resapan. “Kita ini tidak puya resapan sehingga kalau hujan turun dengan volume besar, air tidak ke mana-mana kecuali merendam atau membanjiri rumah-rumah warga. Mohon ini menjadi perhatian bersama,” jelas Heri.
Katanya, angota DPRD dari Dapil Bekasi Utara akan serius memperjuangkan sumur resapan tersebut. “Kami ini satu kesatuan yang tak terpisahkan,” tambahnya.
Menyangkut masalah yang sama, Rasnius Pasaribu, anggota Fraksi Golkar Persatuan yang juga dari Dapil Bekasi Utara menekankan perlu adanya kerjasama antar kelurahan agar ada master plan yang komprehensif. Dan dalam melakukan pekerjaan kata Rasnius, hal yang tidak bisa diabaikan adalah kualitas pekerjaan. “Jika pekerjaan baru dilaksanakan lalu cepat rusak, ya tak ada gunanya,” kata Rasnius lagi.
Pada kesempatan yang sama, Rasnius juga mengajak masyarakat untuk memperhatikan masalah pendidikan. “Kota Bekasi yang sejahtera, ikhsan sungguh menjadi cita-cita bersama melalui jalur pendidikan,” kata Rasnius.
Dia juga mengajak masyarakat untuk membangun sentra-sentra ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sampah ia sebut sebagai sumber ekonomi jika diolah dengan baik dan benar. “Jangan buang sampah sesuka-suka kita. Mari olah sampah agar jadi berkah dan tidak menyebabkan banjir,” kata Rasnius.
Dalam Musrenbang ini muncul pula persoalan kemacetan yang bahkan terasa di perumahan-perumahan. Ditengarai, penyebab kemacematan tersebut adalah kebiasaan masyarakat yang memarkir kendaraannya di depan rumah. Kata Heri Purnomo, mestinya, orang membeli kendaraan setelah memiliki garasi agar tidak menciptakan kemacetan mulai dari depan rumah.
Hadir juga dua anggota DPRD Dapil Bekasi Utara Bambang Tahapan Sutopo dan Wasimin. (Lapier 07)
Leave a Reply