Jangan Salah Sangka! Aqua Justru Ambil Air dari Lapisan Paling Aman untuk Dikonsumsi

Channel Kang Dedi Mulyadi (KDM) memviralkan kunjungan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat ke perusahaan air minum dalam kemasan Aqua beberapa hari lalu.

Dalam kunjungan tersebut, Dedi memastikan sumber air yang digunakan perusahaan air minum yang sudah berusia 50 tahun itu.

Penjelasan dari staf Aqua yang mengatakan bahwa air diambil dari bawah tanah membuat Dedi terkejut.

Dalam video itu, terlihat KDM kembali memastikan bahwa air produk Aqua itu benar-benar berasal dari bawah tanah melalui proses pengeboran.

Keterkejutan KDM ini mendatangkan berbagai penafsiran. Masyarakat melalui berbagai tanggapan mengira dan ”memvonis” bahwa Aqua telah menipu konsumen karena menggunakan ”air dari hasil pengeboran dan bukan dari pegunungan”.

Atas berbagai respons masyarakat, pada 22 Oktober, Aqua mengeluarkan pers release untuk mengklarifikasi dan menegaskan komitmennya.

Ungkap release tersebut, sebagai pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia, Aqua berkomitmen menjaga kualitas dan kemurnian air yang Aqua hadirkan kepada masyarakat.

”Kami percaya bahwa transparansi dan edukasi publik adalah kunci untuk membangun kepercayaan. Oleh karena itu, kami menyampaikan klarifikasi ini berdasarkan data ilmiah, regulasi, dan fakta lapangan,” demikian pers release termaksud.

Aqua juga menjelaskan bahwa air mineral produknya berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Setiap sumber air dipilih melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.

Ditegaskan bahwa Aqua hanya menggunakan air dari akuifer dalam (kedalaman 60–140 meter), bukan dari air permukaan atau air tanah dangkal.

Akuifer adalah lapisan yang terdapat di bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air.

Lapisan akuifer mengandung formasi batu-batuan yang mampu melepaskan air dalam jumlah yang banyak.

See also  Sampah di Kota Bekasi 1.900 Ton Per Hari, Baru 50 Persen yang Diangkut ke TPA

Air yang keluar dalam jumlah banyak mampu membentuk mata air. Melalui akuifer inilah air tanah dapat diambil.

Dijelaskan bahwa akuifer ini terlindungi secara alami oleh lapisan kedap air, sehingga bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan tidak mengganggu penggunaan air masyarakat.

Hal tersebut jelas Aqua, berdasarkan hasil studi hidrogeologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang mengonfirmasi bahwa sumber air Aqua tidak bersinggungan dengan air yang digunakan masyarakat, dan setiap penentuan titik sumber air Aqua telah melewati kajian dampak terhadap lingkungan dan masyarakat.

”Aqua menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan. Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami),” jelas pihak Aqua. (Lapier/01)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*