SUMBA, LAPIERO.COM-Kepala Desa Tenateke, Kecamatan Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya, NTT Charles Semuel Nathan, tahu betul karakter masyarakat desanya. Tidak jarang di desanya terjadi persilisihan menyangkut masalah tanah antar warga yang membawa korban jiwa. Dia biasa juga menjumpai kasus pencurian yang dilakukan warganya oleh karena desakan ekonomi.
Menurut Charles, dua hal tersebut menuntunnya memberi perhatian setidaknya pada dua hal, yakni mendorong atau proaktif membantu terlaksananya sertifikasi tanah masyarakat. “Dengan kepemilikan tanah yang jelas, orang tidak mengklaim tanah tertentu sebagai miliknya. Ini menghindari cekcok yang bisa berujung pembunuhan,” jelas Charles kepada Lapiero.com di rumahnya di Tenateke beberapa waktu lalu.
Dengan sertifikat yang pasti, masyarakat juga bisa mengajukan pinjaman ke bank untuk memulai usaha. “Beberapa masyarakat sudah berhasil membangun usaha yang produktif dari pinjaman di bank,” jelasnya. Pada 2019, terdapat 1.450 sertifikat yang sudah diterbitkan di desanya. Dan ke depan akan lebih banyak lagi sertifikat yang terbit.
Hal lain yang dia lakukan adalah mendorong anak-anak muda untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Bagi Charles, dengan tingkat pendidikan yang baik, pikiran dan wawasan masyarakat terbuka untuk melakukan hal-hal yang meningkatkan taraf hidup.
Jelas Charles, saat ini ada sekitar 200 mahasiswa dari desanya yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi baik di Sumba maupun di berbagai tempat di luar pulau Sumba. “10 persen dari mereka benar-benar bermodal nekad, dan saya sangat hargai semangat mereka untuk maju,” ujarnya.
Karena itu, selain mendorong mereka secara moril, acapkali ia ikut membantu para mahasiswa yang kesulitan keuangan. “Tentu saja sebatas kemampuan saya juga,” ungkapnya.
Charles berharap, para mahasiswa tersebut jika sudah menyelesaikan studi ikut memberi perhatian kepada desa, kampung dan gereja. “Kita sungguh-sungguh mengharapkan mereka untuk memberikan pencerahan kepada keluarga di kampung dan mambangun kampung halaman,” harap ayah dua anak ini sambil menjelaskan bahwa saat ini terdapat tiga kepala dusun di desanya yang bergelar sarjana.
Melalui pendekatan pribadi, Charles berhasil menyadarkan sejumlah orang yang biasa mencuri. “Kalau kamu tetap mencuri, lalu kalau tertangkap dan masuk penjara, siapa lagi yang urus anak dan istrimu? Urus kebun sudah,” katanya. “Memang perlu pendekatan yang baik kepada mereka,” pungkas Charles. (Lapier 01)
Leave a Reply