MATARAM – Sebanyak 60 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dari 8 provinsi, yaitu Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Papua, Maluku, dan Kalimantan Timur berpartisipasi dalam kegiatan Konferensi Nasional bertajuk Kolaborasi LPTK, pemerintah, dan sekolah.
Konferensi yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu pada 19-20 Juni 2024 dan difasilitasi oleh Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), sebuah program kemitraan pendidikan antara pemerintah Australia dan Indonesia tersebut, dimaksudkan untuk meningkatkan hasil belajar semua anak.
”Tujuan konferensi ini adalah untuk menciptakan peluang menyatukan LPTK dengan semua elemen ekosistem lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat ekosistem meningkatkan hasil belajar semua,” terang Mark Heyward, Direktur Program INOVASI.
Prof. Dr. Muhammad Rusdi, M.Sc Ketua Forum Komunikasi Pimpinan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) se-Indonesia (Forkom FKIP) mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara LPTK dan daerah melalui ekosistem pendidikan.
Ia mengatakan ekosistem pendidikan menjadi wadah yang paling efektif untuk menggerakkan kolaborasi di daerah, terutama dalam meningkatkan hasil belajar literasi-numerasi. Ekosistem pendidikan mengikat semua pihak untuk bekerjasama menyelesaikan tantangan pendidikan daerah.
“Dibutuhkan integrasi yang serius pada lingkungan LPTK sebagai medium mempersiapkan kader literasi dan numerasi dalam rangka mempersiapkan guru-guru yang siap untuk turun untuk mengabdi. Perguruan tinggi harus memilik kebiasaan untuk pengembangan mulai hal-hal yang bersifat planning, konten local wisdom yang produktif,” jelasnya.
Thobib Al – Asyar , Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama saat membuka acara mengungkapkan dukungannya terhadap kegiatan ini karena telah mengumpulkan para pemangku pendidikan kunci dalam rangka merumuskan upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada topik literasi dan numerasi pada tingkat pendidikan dasar.
“Kegiatan ini menjadi titik awal dukungan LPTK dan lembaga pemerintah lainnya termasuk Balai Diklat Kemenag dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan anak baik di pendidikan dasar dan madrasah,” terang Thobib.
Widya Karmila Achmad, Ketua Asosiasi Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) se-Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan ini sudah ditunggu-tunggu oleh PGSD sebagai wadah untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi terkait literasi dan numerasi di LPTK.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, secara bersama-sama kami dapat berkontribusi dalam meningkatkan literasi – numerasi di LPTK,” jelas Widya.
Sementara itu, Kristoforus Dowa Bili, S.Pd., M.Pd., (Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Unika Weetebula yang juga Plt. Kaprodi PGSD FKIP Unika Weetebula) menyampaikan kegembiraan dan apresiasi atas partisipasti Unika Weetebula dalam kegiatan ini, terutama dalam sesi pameran produk hasil kerjasama Inovasi dengan Unika Weetebula di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Melalui momen ini, sejumlah kolaborasi Tim Inovasi dan Unika Weetebula dipamerkan, termasuk menayangkan video riil pembelajaran berbasis bahasa Ibu di kelas II SDN Karara, Kodi-Sumba Barat Daya, NTT.
Dosen PGSD FKIP Unika Weetebula ini berharap agar kolaborasi Inovasi dan Unika Weetebula terus berlanjut dan meluas dengan sejumlah mitra lainnya demi meningkatkan hasil belajar semua anak sesuai tema konferensi nasional, tutupnya.
Konferensi ini menghadirkan pembicara dari berbagai LPTK untuk berbagi praktik baik dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah, termasuk upaya mempersiapkan calon guru yang berkualitas.
Kegiatan ini diisi dengan pameran produk pembelajaran, kurikulum, dan modul pelatihan yang sudah digunakan berbagai tempat. Melalui konferensi ini seluruh peserta dapat saling belajar untuk memperkuat peran LPTK dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah masing-masing.
Konferensi kali ini mendorong terjadinya kolaborasi yang lebih kuat antara LPTK dan pemerintah daerah untuk menjawab tantangan pendidikan daerah.*
Leave a Reply