SOLO, LAPIERO.COM– Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Solo Raya mengadakan “Pelatihan Tular Nalar” untuk Lansia yang diikuti oleh 40 peserta lansia binaan TP PKK Kota Surakarta pada Senin, (27 /06/2022) di gedung TP PKK Kota Surakarta.
“Realita yang ada saat ini adalah permasalahan lansia di ruang digital yang rentan secara digital dan menjadi target kriminalitas digital. Oleh sebab itu kegiatan ini perlu ditindaklanjuti untuk diadakan di tingkatan kelurahan bahkan RT/RW,” kata Ketua TP PKK Kota Surakarta Selvi Ananda dalam kata sambutannya.
Selvi Ananda mengemukakan, banyak orang yang tidak bisa membedakan mana hoaks, mana yang bukan sehingga kadang-kadang langsung share (dibagi), padahal hoaks. Jadi, pelatihan ini sangat penting bagi lansia agar tidak jadi korban hoaks.
Istri dari Walikota Surakarta ini, berkesempatan membuka kegiatan Tular Nalar Lansia dan mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Mafindo dan didukung penuh Google.org.
Kegiatan literasi digital Tular Nalar berfokus pada penyediaan materi pembelajaran tentang berpikir kritis dan literasi media, serta membantu audiens menavigasi tantangan yang dihadapi di lingkungan pembelajaran online selama pandemi ini. Lansia merupakan salah satu sasaran kegiatan Tular Nalar karena tergolong dalam kelompok rentan digital.
Sementara itu, Presidium MAFINDO Solo Raya, Niken Satyawati, dalam sambutannya menyampaikan berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center dan Kominfo pada tahun 2021 menunjukkan bahwa terdapat 3,6 persen kelompok lansia pengguna internet yang merupakan kelompok rentan secara digital.
“Lansia rentan jadi sasaran hoaks, penipuan digital, hingga hoaks kesehatan,” ujar Niken Satyawati.
Niken Setyawati mengapresiasi tim fasilitator dan pelaksana kegiatan Tular Nalar untuk Lansia yang telah mengadakan kegiatan Tular Nalar untuk Lansia, juga berterima kasih kepada TP PKK Kota Surakarta yang menyambut dengan baik kerjasama kegiatan Tular Nalar untuk Lansia.
Adi Syafitrah, Koordinator Tular Nalar untuk Lansia Solo Raya berharap, dengan adanya pelatihan ini lansia semakin cakap digital, tidak tertipu iming-iming hadiah palsu, bisa membedakan hoaks kesehatan, dan tidak mudah terkena hasut dan provokasi.
Materi pengantar mengenai kegiatan Tular Nalar untuk Lansia disampaikan oleh Cosmas Gunharjo L, selaku koordinator fasilitator dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi lebih mendalam oleh fasilitator pendamping yaitu Putri Lestari, Sarah Dwi, dan Arief Putra melalui focus group discussion. Materi Tular Nalar bagi Lansia dalam kelompok diskusi difokuskan pada tiga topik utama, yaitu penipuan digital, hoaks (khususnya kesehatan), dan hasutan kebencian.
Peserta mengikuti kegiatan dengan antusias dan aktif dalam kelompok diskusi. Peserta tidak hanya belajar mengenai cek fakta secara sederhana akan tetapi juga berbagi pengalaman saat terkena penipuan digital, hoaks dan hasutan kebencian sehingga warga lansia yang mengikuti kegiatan Tular Nalar semakin cakap digital.
Salah satu anggota pelatihan, Trisiwi Chris M, menyatakan setelah mengikuti pelatihan Tular Nalar untuk Lansia, ia tidak percaya lagi pada hoaks.
“Sejak sekarang, setelah dilatih Tular Nalar, saya jadi paham dan tidak percaya lagi hoaks. Ada hoaks kesehatan, hoaks iming-iming hadiah, dan provokasi. Saya juga bisa cek hoaks secara cepat dan mudah melalui Kalimasada Mafindo,” kata Trisiwi Chris M.
Senada dikatakan Sri Risti, usai pelatihan Tular Nalar, ia semakin percaya diri dalam menerima berbagai informasi digital. “Saya mendapat pengetahuan di bidang digital. Sekarang saya bisa membedakan hoaks, semakin waspada untuk hal hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” ucap Sri Risti. (/Lapier 07*)
Leave a Reply