Lebaran dan Kasih Persaudaraan Menyatukan Indonesia

Menjaga persaudaraan dalam balutan kasih.

JAKARTA-Lebaran bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang mempererat persaudaraan, memperkuat nilai toleransi, dan menjaga harmoni sosial dalam keberagaman.

Hal tersebut dikatakan Ferdinandus Wali Ate, Presidium Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, periode 2024-2026 kepada Lapiero.com (31/3).

Ferdi malah menegaskan bahwa Lebaran adalah simbol kebersamaan yang harus terus dijaga.

“Lebaran mengajarkan kita untuk saling menopang dan merajut persaudaraan. Ini bukan hanya tradisi umat Muslim, tetapi juga cerminan nilai kebangsaan yang memperkuat persatuan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa ketupat menjadi salah satu simbol khas Lebaran yang memiliki makna mendalam. Diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga melalui tradisi Bakda Kupat, ketupat melambangkan nilai-nilai sosial, seperti pengakuan atas kesalahan (Ngaku Lepat) dan ajakan untuk hidup lebih baik (Laku Papat).

Dalam filosofi Jawa, ketupat mengajarkan pentingnya memohon maaf, berbagi dengan sesama, dan menjaga kesucian hati. Tradisi ini mencerminkan budaya gotong royong yang menjadi pondasi kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

“Toleransi dan kebersamaan adalah kekuatan utama yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Ferdinandus.

Lebaran menjadi pengingat bahwa di tengah keberagaman, persatuan harus tetap dijaga. Dengan semangat kebersamaan, Indonesia akan terus melangkah maju sebagai bangsa yang rukun, damai, dan penuh kasih. (*)

See also  Harapan Ketum PSSI dari Laga Indonesia Versus Argentina

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*