Never Sell Your Memories

John McCartney: Jangan pernah jual kenanganmu.

Kalimat pada judul tulisan di atas yang kalau diterjemahkan berarti “Jangan Pernah Menjual Kenanganmu” adalah kalimat Paul McCartney salah satu bintang band legendaris The Beatles kepada Cynthia Powell, mantan istri John Lenon, salah satu bintang lain The Beatles. 

Pada tahun 1968, sebuah prahara dahsyat menghantam biduk hidup rumah tangga John Lenon dan Cyntia Powell yang sudah dikaruniai seorang anak bernama Julian Lennon. Pasalnya, John Lennon jatuh cinta pada seorang wanita lain bernama Yoko Ono yang kemudian dia nikahi pada Maret 1969.

John Lennon pertama kali bertemu Yoko Ono di tahun 1966. Sejak itu hubungan keduanya terus berlanjut hingga akhirnya perselingkuhan mereka diketahui oleh Cynthia pada bulan Mei tahun 1968. John pun menceraikan Cynthia.

Di pengadilan, Cynthia mengajukan alasan John Lennon telah berzinah dengan wanita lain, sehingga mereka harus berpisah. Akibatnya, John wajib memberikan tunjangan atau alimony terhadap anak mereka, Julian Lennon yang diasuh oleh Cynthia.

Ya, John hanya memberikan “tunjangan”, bukannya membagi hartanya yang berlimpah bagi kelangsungan hidup dan masa depan anak mereka.

Tampaknya, tunjangan yang John berikan tidak memadai. Dikatakan, setelah beberapa tahun, Cynthia sungguh bangkrut, sementara dia harus bertahan dengan anaknya.

Di tengah ketiadaan dana, akhirnya Cynthia mengambil keputusan drastis. Ia menjual surat-surat cinta dari John, serta lukisan-lukisan yang dibuat John.

Sebenarnya, sungguh tidak mudah bagi Cynthia karena memory yang sangat indah bersama mantan suaminya itu tersimpan rapi di sana.

Rupanya Cynthia berprinsip, boleh saja terjadi perceraian, tapi dia tidak mau rugi  dobel dengan kehilangan kenangan-kenangan manis itu.

Surat-surat itu dikirim John kepada Cynthia ketika mereka masih remaja, saat hidup mereka dipenuhi cinta. Karena itu adalah surat-surat percintaan bintang dunia, tentu saja harganya sangat mahal.

See also  Surat Protes Keras untuk Victor Laiskodat akibat Sebut Warganya Monyet

Sesungguhnya, sangat berat bagi Cynthia menjual surat-surat itu. Dikatakan, keputusan itu sangat menyayat hati Cynthia. Dia sangat terpaksa melepas “harta” terakhir yang dimilikinya itu.

Dan yang mengejutkan, yang membeli surat-surat itu dengan sangat mahal adalah Paul McCartney, pria yang pada 18 Juni lalu berusia 81 tahun. Pencipta lagu Let it Be adalah sahabat terdekat John, maupun Cynthia.

Yang paling mengejutkan lagi, tak lama berselang, Cynthia menerima kembali semua surat cinta beserta lukisan John – dan semuanya sudah dipigura dengan rapi dan indah.

Bersama surat-surat dan lukisan-lukisan itu terdapat sebuah catatan kecil dari Paul: “Never sell your memories. Love, Paul McCartney”.

Paul menunjukkan arti dan nilai tertinggi sebuah persahabatan. Jika Paul membina persahabatan semu, maka dia akan lekas-lekas menjauh dari Cynthia sebab dia tidak akan mendapat apa-apa dari seorang yang bangkrut.

Sebaliknya, dia justru hadir sebagai sahabat yang sesungguhnya. Dia menghayati spirit “A friend in need is a friend indeed” atau ” Amicus certus in re incerta cernitur”. (EDL)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*