Paus Kirim Surat kepada Narapidana: Sambutlah Yesus di Dalam Hati Kalian

Paus Fransiskus memberkati seorang narapidana di halaman sebuah penjara wanita April lalu.

Dalam sebuah Misa di sebuah penjara di Firenze, Uskup Agung kota itu membacakan sepucuk surat yang dikirim Paus Fransiskus kepada para narapidana untuk menyampaikan ucapan selamat Natal dan berkatnya.

Pada akhir Misa bersama para narapidana di penjara Sollicciano di Florence, Italia, Uskup Agung Gherardo Gambelli membacakan sepucuk surat dari Paus Fransiskus yang ditujukan kepada mereka. Kardinal Ernest Simoni juga bergabung dalam perayaan Natal di lembaga di Firenze tersebut.

Dalam surat singkatnya kepada para narapidana, Paus Fransiskus menyatakan solidaritasnya dengan mereka, meyakinkan mereka tentang “kedekatan manusiawi dan spiritualnya.”

Merenungkan musim Natal, ia mendorong para narapidana untuk percaya kepada Tuhan sebagai Bapa yang penuh belas kasih dan baik.

Paus mengundang mereka untuk “menyambut Yesus yang lahir dan memenuhi hati kita dengan kepercayaan dan harapan.”

Paus Fransiskus menutup suratnya dengan mengucapkan selamat Natal Suci dan Tahun Baru yang damai kepada para narapidana, dan ia menyampaikan “berkat kebapakan” “kepada saudara-saudara yang dipenjara, kepada keluarga mereka, dan kepada staf penjara.”

Pesan harapan untuk Tahun Suci

Merefleksikan bacaan hari itu dari Injil Lukas, Uskup Agung Gambelli menegaskan kembali pesan harapan yang terkait dengan Tahun Yubelium yang semakin dekat. Ia menyemangati para narapidana dengan gambaran kelahiran Kristus. Kelahiran ini “terjadi dalam situasi yang sulit, penindasan, kemiskinan.” Namun melalui kelahiran-Nya, “Tuhan yang berinkarnasi membawa terang ke dalam semua sejarah kita.”

Uskup Agung menjelaskan penjara tidak harus menjadi tempat tanpa harapan. Melalui kepercayaan kepada Tuhan, “penjara dapat menjadi tempat di mana seseorang menemukan kedamaian di hati,” jelasnya.

Kardinal Simoni: 28 tahun penjara

Uskup Agung Gambelli mencontohkan Kardinal Simoni yang menderita hukuman penjara dan kerja paksa selama 28 tahun di bawah rezim komunis di Albania. Pada Malam Natal tahun 1963, ia ditangkap. Setelah dibebaskan pada tahun 1990-an, ia memaafkan para sipirnya dan berupaya untuk mendorong rekonsiliasi di Albania pasca-Komunis. Pada tahun 2016, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Kardinal.

See also  Tanda Ginjal Anda Bermasalah Dilihat dari Kondisi Kulit

“Kehadirannya di sini hari ini di antara Anda mengingatkan kita akan penderitaan bersama,” kata Uskup Agung Gambelli. Itu “menandakan bahwa martabat pribadi harus selalu dihormati dalam keadilan.” Lebih jauh, kisah Kardinal tersebut menjadi saksi pentingnya iman di saat-saat yang penuh tantangan.

Peringatan bagi para narapidana

Pada tanggal 26 Desember, Paus Fransiskus akan membuka Pintu Suci di penjara Kompleks Baru Rebibbia di Roma. Acara ini akan menandai dimulainya peringatan di penjara tersebut. Komandan Sarah Brunetti menjelaskan pentingnya kunjungan Paus. Ia menggambarkannya lebih dari sekadar pekerjaan, ini adalah “panggilan, dan sekarang, berkat kunjungan Paus, ini menjadi pengakuan atas komitmen kita sebagai misi belas kasih dan harapan.” (Vaticannews)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*