JAKARTA-Di tengah polemik atas keikutsertaan 5 warga NU dalam kunjungan ke Israel dan berjumpa dengan Presiden Israel Isaac Herzog, salah satu anggota rombongan Yosef Djakababa memberi “saran” agar lebih memandang positif kunjungan itu.
“Sesungguhnya, kunjungan ke Presiden Israel itu hanya bonus dari kunjungan-kunjungan yang lain,” kata Yosef melalui pesan WA kepada lapiero.com.
Melalui akun media sosialnya, Yosef dan istrinya yang ikut serta dalam rombongan menuliskan sarannya. Berikut saran Yosef yang juga sejarahwan ini:
Teman-teman, mohon berbaik hatilah kepada teman-teman NU yang kemarin mengunjungi Israel.
Saya dan Amelia J. Liwe adalah bagian dari kunjungan tersebut.
Kunjungan ke Israel dilakukan dengan itikad baik dan melalui jalur legal. Murni inisiatif warga sipil untuk perdamaian.
Kami melakukan studi lapangan, membangun dialog lintas agama dan bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat di Israel. Ketika hati manusia mengeras dan perang semakin sengit, pendekatan dari hati ke hati oleh masyarakat sipil diharapkan dapat berkontribusi pada perdamaian. Ke mana pun kami pergi, baik menemui kelompok masyarakat Yahudi, Palestina, Arab, dan lainnya, kelompok kami menjadi model atau contoh bahwa persatuan dalam keberagaman itu mungkin.
Indonesia menjadi contoh bagi bangsa lain untuk moderasi beragama.
Indonesia juga bangsa yang terbuka dan ikut aktif dalam perdamaian dunia tetapi juga memiliki prinsip dan sikap serta visi yang jelas. Ini pesan yang kami bawa. Ada dialog terbuka. Kata-kata tidak cukup untuk menggambarkan reaksi yang kami terima dari kelompok masyarakat yang kami temui. Mengharukan.
Sayang sekali, reaksi keras yang muncul khususnya terhadap teman-teman dari NU yang kami amati dalam dua hari terakhir ini sangat berbeda dengan gambaran Indonesia yang ada di benak kami.
Mohon jangan berprasangka buruk sebelum memahami duduk persoalan.
The more you sweat in peace, the less you bleed in war (Norman Schwarzkopf). (tD)
Leave a Reply