KOTA BEKASI, LAPIERO.COM-Seperti di berbagai daerah lain, di Kota Bekasi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 telah menjadi “kerja bareng” berbagai pihak seperti Pemerintah, TNI Polri, Parpol, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Dengan kerjasama yang sinergis ini, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menargetkan sampai akhir tahun ini warganya telah divaksin semua.
“Itu target Pak Wali. Pak Wali targetkan sampai akhir tahun masyarakat sudah divaksin semua. Dan kita semua bekerja mendukung Pemerintah,” ujar Dariyanto, anggota DPRD Kota Bekasi dari Partai Golkar ketika ditemui di sela-sela pelaksanaan vaksinasi di Lapangan Multiguna, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat Minggu, (10/10/21). “Meski standar untuk mencapai herd immunity adalah 85 persen, namun Walikota mau mencapai 100 persen,” tambah Dariyanto lagi. Dariyanto menambahkan bahwa saat ini masyarakat Kota Bekasi yang sudah menerima vaksin telah mencapai 75 persen.
Vaksinasi dengan jenis vaksin Astrazeneca yang dilaksanakan oleh DPD Partai Golkar Kota Bekasi ini merupakan vaksinasi dosis kedua dengan target 2000 dosis. Penyuntikan dosis pertama sebanyak 2.400 dosis dilakukan pada bulan Agustus lalu di tempat yang sama.
Tampak masyarakat sangat antusias mendatangi tempat pelaksanaan vaksinasi. Ada yang mendaftar secara online, lebih banyak yang langsung datang ke lokasi dengan membawa foto kopi KTP.
Anggota DPRD Partai Golkar Rasnius Pasaribu dan Dariyanto mengkoordinir pelaksanaan vaksinasi ini sejak pagi sampai siang. “Kita berharap masyarakat makin sehat sehingga bisa leluasa bergerak dan bekerja. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk terima vaksin. Sayangi diri, keluarga dan masyarakat serta negara ini,” ungkap Rasnius.
Antusiasme masyarakat menerima vaksin tersebut tidak terlepas dari edukasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama. “Kita lakukan edukasi kepada masyarakat melalui RT RW, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ini sudah jadi kerja bareng. Sebelumnya kan banyak orang mengira vaksin itu haram dan bisa menyebabkan kematian. Setelah edukasi, masyarakat jadi paham dan mau divaksin,” ungkap Dariyanto lagi kepada Lapiero.com. (LAPIER 01)
Leave a Reply