SUMBA BARAT DAYA-Di tengah kesibukan bersosialisasi ke tengah-tengah masyarakat, Agustinus Tamo Mbapa dan Soleman Lende Dappa bertemu Uskup Keuskupan Weetebula Mgr Edmund Woga, CSsR di kediaman Uskup (20 September 2024).
Uskup Edmund menyambut dengan baik pasangan dengan inisial AMAN ini. ”Selamat datang,” kata ahli misiologi lulusan Jerman itu penuh kehangatan.
Pada kesempatan itu Gustaf dan Soleman menyampaikan bahwa berkat pertolongan Tuhan yang luar biasa mereka berdua akan maju dalam kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (2024-2029). Untuk itu keduanya mohon doa restu.
Pada kesempatan yang sama, Gustaf dan Soleman menyampaikan visi dan misi mereka dalam membangun SBD ke depan, jika mendapat mandat dari rakyat.
Mendengarkan penjabaran singkat semangat dan visi misi Paket AMAN, Uskup Edmund menyampaikan beberapa harapan yang sungguh-sungguh harus menjadi perhatian penting AMAN.
Uskup Edmund meminta agar pendidikan dan kesejahteraan bersama mendapat prioritas. Edmund secara khusus menyebut ”Anak-anak putus sekolah”.
Dalam keterangan persnya, Gustaf mengaku merasakan keprihatinan mendalam Uskup Edmund atas realitas ”Putus sekolah” tersebut.
Bagi Gustaf, sangat wajar Uskup prihatin, sebab anak-anak yang putus sekolah tidak memiliki keterampilan apa pun sebagai senjata untuk berjuang dalam hidup ini. ”Masa depan anak-anak ini tentu sangat dipertanyakan. Dan Pemerintah memang harus perhatikan betul ini dengan mengandakan program-progam yang relevan untuk mereka. Tidak bisa dibiarkan begitu saja,” ungkap Gustaf.
Lanjut Gustaf, jika rakyat memberikan kepercayaan, mereka akan berjuang all out menekan angka putus sekolah sampai ke titik nol. ”Tidak mudah, sebab ini menyangkut berbagai faktor, tapi harus bisa diatasi. Itu tekad kami,” ungkap Gustaf optimistis dan semangat.
Hal yang sama dikatakan Soleman Lende Dappa. Menurutnya, anak-anak yang dalam usia tanggung, lalu putus sekolah akan kehilangan arah, dan akan sangat mengkhawatirkan.
”Hal ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Harus ada upaya serius dan ekstra mengatasi ini. Dan kami akan benar-benar perhatikan saran Bapak Uskup. Anak putus sekolah disebabkan oleh banyak faktor seperti ekonomi keluarga, fasilitas, jarak dari rumah ke sekolah, dan lain-lain. Ini semua berkaitan dan harus dipecahkan,” kata pria yang tenar dengan panggilan SLD ini.
Menyangkut harapan Uskup untuk memperhatikan kesejahteraan yang ditunjang oleh berbagai fasilitas, SLD mengatakan bahwa dia dan Gustaf sudah sepakat untuk mengerahkan daya dan upaya serta berbagai jaringan untuk memberikan pelayanan terbaik.
”Kami juga akan mengefektifkan pelayanan kepada masyarakat dan tidak akan mempersulit, namun tetap ada standar umum yang pelaksanaannya kami awasi betul. Pola pelayanan kepada masyarakat harus berubah. Dinas-dinas harus lebih gesit lagi melayani,” tegas SLD. (Lapier/03)
Leave a Reply