KOTABEKASI, LAPIERO.COM-Ketika memberikan sambutan dalam peletakan batu pertama pembangunan rumah krematorium di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menegaskan bahwa peletakan batu pertama atau pembangunan rumah krematorium di wilayahnya sebagai bentuk konkret kehadiran Pemerintah untuk semua golongan di Kota Bekasi.
Dalam kesempatan ini Pepen didampingi oleh Asda 1, Yudi, Kepala Disperkimtan, Jumhana Lutfi, Direktur RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kusnanto, Ketua FKUB, Abdul Manan, unsur tiga pilar serta Ketua Paridasa Hindu Darma Indonesia Kota Bekasi, I Gusti Made Rudita , I Nengah Dane, Puja Negara, Juru Mangku Made Mudita dan Ketua RW 02 Nuryadi Meter.
Lebih lanjut kata Pepen, “Pemerintah bertanggung jawab terkait dengan kebutuhan masyarakat dengan bermacam golongan, agama dan suku bangsa yang ada di Kota Bekasi. Ini wujud dari harmonisasi yang telah terajut di Kota Bekasi,” ucapnya.
Pepen berharap, kehadiran krematorium tersebut membawa nilai dan manfaat bagi masyarakat. “Saya selalu ingat pesan Bapak Presiden, yang terpenting dari setiap program membawa manfaat bagi masyarakat. Tentunya dengan hadirnya krematorium ini menjadi kebaikan bagi kita semua,” ucap Pepen.
Selanjutnya kata Pepen, pembangunan krematorium dirasakan perlu mengingat Kota Bekasi belum memiliki tempat kremasi jenazah bagi saudara-saudara Hindu dan yang lainnya.
Sementara Ketua PHDI Kota Bekasi, I Gusti Made Rudita menyambut baik pembangunan krematorium serta mendukung penuh demi kepentingan masyarakat di Kota Bekasi. Dirinya berharap krematorium ini bisa bermanfaat untuk semua umat beragama tanpa memandang suku, ras dan budaya.
“Jadi krematorium bukan hanya untuk umat Hindu. Bagaimana keberadaan krematorium ini bisa meringankan beban masyarakat dan dapat bermanfaat dengan baik,” imbaunya.
Dirinya juga mendukung terlaksananya pembangunan ini. “Kita punya batas kemampuan, batas norma dan dari batas itulah kita saling mendukung, karena tanpa perbedaan tidak ada keindahan. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan persatuan dan kesatuan semakin kuat dalam aliran kepercayaan kita masing-masing,” sebutnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia menjadi indah karena adanya perbedaan dan saling menghargai satu dengan yang lain. “Karena kalau kita bersatu akan mudah untuk berjalan berdampingan. Kami lihat dalam kesehariannya, tidak memandang suku dan ras, tetapi untuk semua kalangan,” ujarnya. (LAPIER 09/EZ/Ndoet)
Leave a Reply