13 Misionaris Katolik dan Pekerja Pastoral Terbunuh pada 2024

Menurut dokumen yang dirilis pada tanggal 30 Desember 2024 oleh Agenzia Fides (kantor berita misionaris Vatikan), delapan Pastor dan lima orang awam tewas di tiga benua, .

Afrika dan Amerika masing-masing mencatat lima kematian, sementara dua Pastor tewas di negara-negara Eropa.

Di Burkina Faso, kelompok jihadis terus-menerus mengancam komunitas Kristen. Dua pekerja pastoral dibunuh.

François Kabore, seorang relawan berusia 55 tahun, tewas dalam serangan pada bulan Februari saat memimpin doa dan katekis Edouard Zoetyenga Yougbare ditemukan disiksa hingga tewas pada bulan April.

Afrika Selatan menyaksikan dua Pastor dibunuh dengan tembakan dalam beberapa minggu.

Pastor William Banda, 37, ditembak mati pada tanggal 13 Maret saat bersiap merayakan Misa di Katedral Tzaneen, diikuti dengan pembunuhan Pastor Paul Tatu, 45, di Pretoria pada tanggal 27 April.

Kekerasan terhadap Pekerja Gereja Meningkat

Beberapa kematian terjadi selama perampokan atau serangan terhadap properti Gereja. Di Polandia, Pastor Lech Lachowicz yang berusia 72 tahun meninggal setelah diserang oleh penyusup yang membawa kapak di pastorannya.

Di Spanyol, Pastor Fransiskan berusia 76 tahun Juan Antonio Llorente meninggal setelah diserang di biaranya di Gilet.

Republik Demokratik Kongo menyaksikan kematian Edmond Bahati Monja, koordinator Radio Maria/Goma, yang ditembak mati di dekat rumahnya di tengah meningkatnya kekerasan dari kelompok bersenjata.

Setidaknya selusin jurnalis telah dibunuh di dan sekitar Goma dalam dua tahun, lapor Fides.

Paus Fransiskus secara terbuka berduka atas Juan Antonio López, seorang koordinator pastoral sosial berusia 46 tahun yang terbunuh di Honduras setelah mengecam dugaan hubungan antara pejabat kota dan kejahatan terorganisasi.

“Saya ikut berduka atas Gereja lokal ini dan mengutuk segala bentuk kekerasan,” kata Paus dalam pidato Angelusnya pada 22 September.

See also  Chiara Luce, "Luce" Sang Maskot Jubilee

“Saya dekat dengan semua orang yang melihat hak-hak dasar mereka diinjak-injak, serta mereka yang bekerja untuk kebaikan bersama,” kata Paus. (CNA)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*