“Penyaluran Bantuan Caritas Indonesia dan Rencana Lanjutan untuk Lewotobi”
Sejak awal erupsi Gunung Lewotobi dengan berbagai akibatnya, Caritas Indonesia mengajak umat dan kelompok masyarakat di paroki, keuskupan-keuskupan, universitas, hingga kongregasi para imam, bruder, dan suster, untuk berpartisipasi baik dalam bentuk dana, barang bantuan, maupun tenaga.
Dengan dukungan berbagai komponen tersebut Jaringan Caritas Indonesia melayani para penyintas untuk mendapatkan kebutuhan pangan, air bersih dan sanitasi, masker, peralatan memasak, tenda dan peralatan tidur, pelayanan kesehatan, dsb.
Selama kurang lebih satu bulan masa tanggap darurat ini, fokus penyaluran bantuan yang dilakukan oleh Jaringan Caritas Indonesia berupa pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, air bersih dan sanitasi, serta layanan kesehatan bagi para penyintas.
Caritas Indonesia, bersama PSE-Caritas di Keuskupan Maumere dan Keuskupan Larantuka akan terus hadir melayani dan mendampingi para pengungsi hingga berakhirnya masa tanggap darurat pada 31 Desember 2024.
Ketua Badan Pengurus Yayasan Karina KWI, Mgr. Aloysius Sudarso SCJ bersama Direktur Caritas Indonesia, Rm. Fredy Rante Taruk berkesempatan melihat secara dekat respon Jaringan Caritas Indonesia di Desa Ile Gerong dan Desa Bokang, Titehena Flores Timur, 29 November 2024.
Menaggapi situasi terkini, Caritas Indonesia, PSE-Caritas Keuskupan Larantuka, dan PSE-Caritas Keuskupan Caritas Maumere, yang didukung oleh keuskupan masing-masing berkomitmen untuk melanjutkan ke tahap pemulihan setelah berakhirnya masa tanggap darurat di akhir tahun ini.
Program bantuan jangka pendek akan dibuat agar dapat mempercepat proses pemulihan para penyintas untuk kembali ke tempat tinggalnya masing-masing dan bangkit melalui pemenuhan kebutuhan pangan, penguatan mata pencaharian dan ekonomi, kesehatan, serta kesiap-siagaan dalam memitigasi risiko bencana di masa depan. (*)
Leave a Reply