Emanuel Dapa Loka jadi Wartawan Saat Masih Mahasiswa, untuk Dapat Uang Makan dan Rasa Percaya Diri

Di dunia jurnalistik, Emanuel Dapa Loka bukan orang baru. Bahkan sejak masih menjadi mahasiswa di Jogyakarta, penulis buku berjudul Orang-orang Hebat; Dari Mata Kaki ke Mata Hati sudah bekerja sebagai wartawan.

”Selain karena ingin mendapatkan uang, saya ingin menambah kepercayaan diri. Sebab dengan masuk koran atau majalah saat itu, kita diakui di kalangan mahasiswa,” ujarnya.

Hingga kini, ayah satu anak ini sudah lebih dari 25 tahun menjadi wartawan di Jogja dan Jakarta. Dia merasa, dengan menjadi wartawan, dia bisa belajar banyak hal dan memberi inspirasi kepada banyak orang. Dan karena itu, ia kembangkan ”Jurnalisme inspiratif”.

Baginya, setiap tulisan atau karya yang dihasilkan oleh seorang wartawan, harus memberi inspirasi bagi siapa pun. ”Prinsip ini sama dengan ungkapan bahwa hidup ini harus bermakna bagi orang lain. Kita ini hidup untuk dan bersama orang lain, maka sedapat mungkin kehadiran kita, juga melalui karya, bermakna atau memberi inspirasi bagi sesama,” jelas editor dan penulis lebih dari 10 buah buku ini.

Emanuel Dapa Loka: Pulang Karena Cinta

Kini, dengan bekal ilmu jurnalistik dan kemampuan menganalisis serta cinta, putra Desa Pero, Wewewa Barat ini ikut serta dalam pemilihan legislatif 2024. Dia adalah Caleg Partai Golkar no urut 2 untuk Dapil 3 (Wewewa Barat dan Wewewa Selatan).

Eman, demikian ia biasa disapa bersedia meninggalkan Jakarta untuk memberi diri bagi sesama di Sumba. ”Saya pulang dengan judul Pulang Karena Cinta. Ini bukan basa-basi, saya memang mencintai Sumba. Ini kampung saya, tanah kelahiran yang telah mendidik dan membesarkan saya,” kata penulis buku biografi berjudul Ikhlas adalah Kekuatanku ini.

Dia mengatakan, pendidikan anak-anak akan menjadi salah satu perhatian utamanya. Baginya, anak-anak harus disiapkan untuk kehidupan yang lebih baik. ”Sedapat mungkin kita memberi bekal pengetahuan, kepercayaan diri yang kuat kepada anak-anak kita,” pungkas juara menulis puisi tingkat nasional dalam rangka 100 Tahun Chairil Anwar ini. (Lapier 07)

See also  Lahir dari Ketiadaan, Kini Wellem Wandik dan Aloysius Giyai Akan jadi Pelangi bagi Rakyat Papua Tengah

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*