Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya atas keputusan Emanuel Dapa Loka pulang kampung untuk ikut dalam kontestasi pemilihan anggota DPRD di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) pada 2024 nanti.
“Mengapa tidak tinggal saja di kota besar, malah pulang ke kampung?” demikian pertanyaan itu.
“Yang lain berkata, siapa yang mau pilih? Sudah lama tinggalkan kampung, siapa lagi yang kenal?” begitu kata yang lain.
Kepada media ini pria asal Desa Pero, Wewewa Barat itu menjelaskan, ia mengambil keputusan untuk pulang kampung bukan hal yang mudah baginya.
“Berpuluh-puluh tahun tinggal di perantauan, lalu pulang dan tinggal di kampung, tidak gampang. Saya harus mulai baru semua. Tidak punya apa-apa di kampung, kecuali sedikit tanah warisan orang tua. Teman-teman sepermainan pun tinggal sedikit,” aku wartawan dan penulis sekaligus editor belasan buah buku ini.
Namun lanjut Eman, meski lama di perantauan, khususnya di Jakarta, hatinya tetap mencintai dan tertambat di tanah kelahirannya. Karena itulah dia hendak mengabbdikan dirinya secara langsung bagi daerah yang telah merawat dan membesarkannya.
“Justru saya jadikan kesempatan merantau itu sebagai kesempatan belajar dan kemudian kembali berbuat untuk kampung sendiri,” aku mantan Ketua Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) ini.
Eman mengaku ingin terlibat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan membangun daerahnya. “Saya membawa hati, pikiran dan seluruh diri saya untuk berbuat. Saya tidak datang untuk menggores luka kekecewaan di hati rakyat. Saya ingin memberi diri bagi kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Akunya, dia ingin anak-anak di kampung mengenyam pendidikan yang memadai. “Saya memang tidak datang bermain sulap lalu semuanya serba beres. Tapi saya akan berbuat maksimal agar anak-anak kita bisa sekolah dengan baik. Dan agar bisa ada biaya, hasil kebun masyarakat harus baik. Ini semua harus diusahakan,” kata alumnus Universitas Mercu Buana Jakarta ini.
Memberi perhatian kepada anak-anak sekolah di Sumba, bukan baru menjelang 2024 dia pikirkan dan lakukan. Sudah sejak hampir sepuluh tahun lalu dia membantu 30-an anak dengan memberi tunjangan setiap bulan secara teratur.
“Namun ingat, itu semua bukan uang saya sendiri. Itu uang dari orang-orang baik. Mereka percaya saya untuk saya salurkan,” pungkas Bakal Calon anggota DPRD SBD dari Partai Golkar untuk Dapil 3 yang meliputi Wewewa barat dan Wewewa Selatan ini. (Lapier 09)
Mari bangun Negeri ini dari pulau Sumba.