JAKARTA-Setelah menjadi bupati Tapanuli Utara (Taput) selama dua periode, Nikson Nababan berikhtiar memimpin Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Tujuannya, ingin membawa Sumut naik kelas dan rakyatnya mengalami perbaikan kualitas hidup.
Hal ini dikatakan Nikson dalam talk show bersama para wartawan media kristiani yang tergabung dalam PERWAMKI – Persatuan Wartawan Media Kristiani Indonesia di ruangan Media Center milik Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jakarta Pusat pada 27 Mei 2024.
Sebagai mantan Bupati Taput, Nikson mengetahui perjuangan rakyat dan memiliki cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dia menyebut bahwa harus ada pengelolaan sumber daya alam secara benar dan semangat meningkatkan kualitas SDM.
“Para petani misalnya harus dibantu mengelola sawah mereka secara modern. Dengan luas tanah yang semakin berkurang, mereka harus dibantu untuk tingkatkan produksi. Terkait jaminan harga dan hilirisasi, harus dioptimalkan,” kata Nikson.
Menyangkut pelayanan Kesehatan menurut Nikson, banyak daerah di Sumut yang padat penduduk, tapi fasilitas pelayanan kesehatan masih bersifat Pustu. “Puskesmas itu skupnya kecamatan, tapi kalau memang di sebuah daerah penduduknya katakanlah sudah di atas 10 ribu, sudah harus ada Puskesmas lagi. Jadi patokannya bukan territorial kecamatan, tapi jumlah penduduk. Dan harus 24 jam melayani, harus ada ruang rawat inap atau UGD sehingga klaim BPJS itu tidak lari ke luar Sumatera Utara,” kata pria yang mudah akrab ini.
Lanjutnya, pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit harus bagus. “Untuk ini, praktiknya saya sudah lakukan di Taput melalui APBD setiap tahun. Pokoknya, Kesehatan kita jaga, nelayan dan petani harus bisa hidup dengan baik dan alamnya kita jaga agar tidak tercemar, sebab akibatnya ke manusia juga,” tambahnya lagi.
Menjawab pertanyaan Lapiero.com tentang hal-hal kreatif yang akan dia lakukan agar semakin banyak anak sekolah yang mendapatkan beasiswa, dansumber beasiswa tidak selalu berasal dari APBD, Nikson mengatakan, “Kalau pemimpin berpikir dana atau cost politik harus kembali, maka semua akan ditabraknya karena kejar setoran. Pemimpin memang harus mau dan tahu mencari jalan alternatif untuk kecerdasan anak-anak kita,” pungkasnya. (Lapier 01)
Leave a Reply