Kepada Paket AMAN, Masyarakat Wewewa Selatan: Nanti Jangan Anaktirikan Kami Lagi, Untung Dulu Ada Timo Langgar

Paket AMAN disambut meriah di Wewewa Selatan. (Ist)

SUMBA BARAT DAYA-Dalam menyambut kedatangan Paket Paslon Bupati Sumba Barat Daya (SBD) Agustinus Tamo Mbapa dan Soleman Lende Dappa, Masyarakat Wewewa Selatan pada 5 Oktober dengan gegap gempita diikuti berbagai permintaan.

Mereka secara to the point meminta agar  setelah terpilih nanti, Paslon AMAN benar-benar memberikan bukti nyata dalam bentuk program dan kebijakan yang konkret, bukan hanya janji-janji politik yang tetap jadi janji.

Permintaan tersebut disampaikan masyarakat dalam Kampanye Paket AMAN di Desa Delo, Desa Bondo Ukka, dan Desa Buru Kaghu, Kecamatan Wewewa Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam berbagai bidang, perhatian Pemda kepada masyarakat Wewewa Selatan terbilang pincang dibanding kecamatan-kecamatan lain. Dalam pantauan media ini, hampir seluruh badan jalan di kecamatan ini mengalami kerusakan yang parah dan dibiarkan oleh Pemda selama bertahun-tahun.

Sebagai contoh, jalan yang menuju fasilitas publik seperti pasar, Puskesmas, Kantor Camat, Kantok Polsek, sekolah di Tenateka rusak parah, bahkan tidak berbentuk jalan lagi.

Menurut pengakuan masyarakat setempat, sejak dibangun oleh mantan Bupati SBD Timo Langgar (Alm), jalan-jalan di Wewewa Selatan tidak pernah diperhatikan lagi.

”Untung ada Bupati Timo Langgar, kalau tidak, kami tetap dalam hutan-hutan tanpa jalan,” ungkap Petu yang dijumpai di ruas jalan menurun menuju Pasar Tenateke.

Dalam kesempatan Kampanye AMAN, masyarakat mengeluhkan akses jalan tersebut. Mereka tidak minta yang berlebihan. ”Kalau ada jalan yang bagus, kami juga bisa antar hasil bumi kami, tidak setengah mati. Kami juga kan rakyat SBD. Jangan anaktirikan kami,” kata Silvinus, seorang warga Manola kepada media ini.

Masyarakat berharap, jika terpilih, pasangan AMAN dapat memberikan solusi yang nyata bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh warga setempat.

Selain itu, hasil komoditas pertanian yang melimpah di wilayah tersebut belum tersalurkan dengan baik sehingga masyarakat belum merasakan peningkatan kesejahteraan yang signifikan.

See also  Tatkala Ratu Wulla Mengincar Kursi SBD 1

Sebagai contoh, tanaman kencur masyarakat yang akibat harganya anjlok, bahkan tidak ada pembeli, mereka biarkan saja di semak-semak.

”Bagaimana mungkin kerja keras kami tanpa arti apa-apa? Kami ini mau dan sudah kerja keras, tapi tak ada harganya. Pemda kayaknya tidak mau tahu,” kata Pengu, pemilik tanaman kencur.

Mendengar keluhan dan permintaan masyarakat, Agustinus Tamo Mbapa mengatakan bahwa keprihatinan dan keluhan masyarakat adalah keprihatinan dan keluhan dirinya bersama Soleman Lende Dappa juga.

”Kami juga sedih dan prihati dengan keadaan ini. Kami sungguh-sungguh mau bekerja untuk Bapa Mama sehingga kami mau mencalonkan diri. Kami tidak bisa berbuat apa-apa kalau kami tidak mendapatkan kekuasaan. Maka kasih kami kesempatan, dan nanti Bapa Mama akan buktikan. Kami tidak mau berbohong,” kata Gustaf.

Soleman Lende Dappa selaku Calon Wakil Bupati menegaskan, ”Kekuasaan yang Bapa Mama percayakan kepada kami, akan kami gunakan sungguh-sungguh untuk melayani kepentingan Bapa Mama. Kami juga berasal dari masyarakat kecil seperti Bapa Mama sehingga kami tahu betul bagaimana kalau berada pada posisi Bapa Mama seperti sekarang ini. Kasih kami kesempatan untuk pimpin kabupaten ini,” pinta SLD memungkasi penyampaiannya. (Lapier/05)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*