LAPIERO.COM-Meski menjelang penyelengaraan PON namanya hilang dari daftar kontingen NTT sebagaimana tertuang dalam SK Gubernur NTT tentang Kontingen Provinsi NTT pada PON XX Papua, Ketua Umum PON NTT Dr. Andre Koreh tetap berangkat ke arena PON Papua, sebab sebagai Ketua Umum KONI NTT ia merasa bertanggung jawab terhadap para atlet. “Karena toh selama ini kami dari KONI yang bersama atlet,” jelas Andre kepada Lapiero.com melalui watshap pada 13/10 siang.
Sampai 13 Oktober sore, Kontingen PON XX Papua dari NTT telah mengoleksi dua puluh medali setelah lima atletnya yang bertanding dalam final hari ini mempersembahkan lima medali, masing-masing satu emas dan empat perak.
Medali emas dipersembahkan Lazim Djati, atlet Kempo “Nomor Randori Kelas 60 Kg putra”. Sedangkan empat medali perak diperoleh tiga atlet tinju dan satu atlet kempo atas nama Siska di “Kelas Randori Kelas 55 Kg Putri”.
Andre Koreh menaruh apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para atlet. “Saya mengapresiasi capaian para atlet. Mereka telah memberikan yang terbaik dari yang mereka bisa,” ujar Andre.
Andre menambahkan, “Keberhasilan anak-anak tentunya tidak lepas dari semangat mereka sendri yang dikolaborasikan dengan arahan pelatih dan pengurus Cabor.”
Menurut Andre, ajang PON sebagai event 4 tahunan yang bergengsi dan multi event memberikan dorongan tersendiri untuk para atlet menunjukkan eksistensi, demi nama baik daerah, harga diri dan demi masa depan mereka.
Selain itu, Andre mengakui ajang PON ini membawa cerita unik dan menarik. Dia menunjuk contoh kejadian yang atlet Susan Ndapataka alami saat penjemputannya. “Ini luar biasa sekali cara Tuhan mengangkat harkat dan martabat anak-anak susah. Itulah kenapa saya sangat bersyukur atas semua dukungan buat Susan,” ujarnya.
Sejauh ini, Susan sudah mendapat banyak apresiasi dari masyarakat baik ucapan selamat, bonus berupa uang, kesempatan untuk kuliah dan lain-lain. Pengacara Rudy Kabunang asal Sumba Tengah misalnya, telah menyatakan kesediaannya untuk membiayai kuliah Susan sampai lulus.
Andre berharap agar tidak hanya kepada Susan apresiasi itu dialamatkan, tapi kepada semua yang telah berkorban untuk olah raga, yakni atlet maupun pelatih. (LAPIER 01)
Leave a Reply