Perbudakan dan Pembebasan

Oleh Pater Kimy Ndelo, CSsR, dari  Generalat Redemptoris di Roma

Pada awal abad ke-19, perbudakan masih hal biasa di Amerika. Suatu ketika di pasar budak, seorang pria kaya pemilik perkebunan yang luas, melihat seorang gadis kecil naik ke tempat pelelangan untuk dijual. Tergerak oleh belaskasihan, dia membeli gadis itu dengan harga tinggi, membayarnya lalu pergi menghilang.

Setelah proses selesai juru lelang datang kepada gadis itu, menunjukkan bukti pembayaran, dan di atas kertas tanda kepemilikan orang itu tertulis kata: free atau bebas.

Artinya, orang itu membeli dia atau menebus gadis itu tetapi langsung memberinya status bebas, sehingga gadis itu menjadi manusia merdeka sejak saat itu.

Nyaris tak percaya, gadis itu berlutut di depan tukang lelang, menangis tersedu-sedu sambil berseru: “Di manakah orang yang membeli aku? Aku harus menemukan dia. Dia berhati mulia. Dia telah membebaskan aku. Aku harus melayani dia seumur hidupku”.

Tindakan-tindakan Ajaib

“Setelah hari Sabat mulai, Yesus masuk ke dalam rumah ibadat dan mengajar. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat” (Mrk 1,21-22).

Sebagai seorang Guru atau Rabbi, Yesus mengajar. Dalam berbicara dengan otoritas, Yesus bagaikan Musa. Tapi dengan mengajar dan bertindak dengan kuasa ilahi, Dia lebih dari para Rabbi, bahkan lebih dari Musa.

Dia mengatakan kepada pendengar-Nya apa yang ingin dikatakan oleh Allah secara langsung. Di antara kata-kata-Nya terseliplah tindakan-tindakan ajaib atau mukjizat.

Yesus berkata-kata dan ditegaskan dengan mukjizat atau Dia membuat mukjizat yang dijelaskan dengan kata-kata.

Kata-kata sejalan dengan perbuatan, adalah sebuah rumus hidup yang normatif. Tapi bagi Yesus ada yang lebih. Kata-kata-Nya penuh kuasa dan perbuatan-perbuatan-Nya adalah perbuatan ajaib.

See also  Agar Salib Hidup Kita Bermakna Kristiani

Dalam Injil hari ini, Yesus mengusir roh jahat dari seorang yang kerasukan. Dan menariknya, itu adalah tindakan ajaib atau mukjizat pertama Yesus dalam Injil Markus (Mrk 1: 23-26).

Di sini yang terjadi adalah bahwa melalui Yesus kuasa Allah Yang Maha Tinggi hadir dan nyata di tengah manusia. Bahwa Allah, sekarang dan di sini berkarya bagi keselamatan manusia. Bahwa Yesus sendiri adalah Mesias yang memiliki otoritas langsung dari Allah, tanpa rujukan kepada manusia, termasuk para nabi sebelum Dia.

Dia mengajar dengan pengetahuan-Nya akan Allah, Dia mengusir dan mengalahkan roh jahat dengan kekuasaan ilahi-Nya, adalah bukti yang tak terbantahkan bahwa dia lebih dari Musa. Hal ini dilakukan-Nya berulang-ulang dalam narasi Injil.

Kekuasaan biasanya digunakan untuk mengontrol, memimpin bahkan mengikat manusia. Kuasa yang dimiliki Yesus justru sebaliknya: untuk membebaskan manusia.

Dia membebaskan kita dari roh jahat yang membuat kita tuli, buta, lumpuh, baik secara fisik maupun rohani. Dia membebaskan kita dari ikatan kekuasaan, kekayaan, status, jabatan, sehingga kita benar-benar menjadi manusia merdeka.

Dia memerdekakan kita dari segala bentuk ikatan dan ketergantungan yang membuat hidup kita benar-benar bernilai bagi Tuhan dan sesama.

Hanya dengan menjadi orang merdeka kita bisa mengabdikan diri secara total pada Tuhan dan sesama.

Hanya orang yang merasa sungguh dibebaskan, dia siap untuk melayani setulus hati.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*