Sekitar sepuluh hari sebelum Natal tahun ini, Leonardus Dappa Loka terlihat sibuk memilah-milih limbah-limbah kayu yang tercecer di gudang, teras rumah dan di bengkel kayu sederhana miliknya di Desa Pero, Wewewa Barat.
Limbah-limbah kayu tersebut ia iris tipis-tipis menggunakan mesin potong bertenaga listrik. Dengan mesin potong tersebut, kayu-kayu tampak rapi dan cepat dia selesaikan.
Kayu-kayu ini kemudian Leo ”sulap” menjadi pohon natal dengan beberapa bentuk, lalu dia posting di dinding face book miliknya. Serta merta beberapa teman maupun lembaga memesan untuk memeriahkan Natal tahun ini. ”Lumayan. Dari beberapa pohon natal yang saya kerjakan, bisalah untuk beli ini dan itu untuk kebutuhan keluarga,” ujar Leo.
”Ya, inilah cara saya merayakan Natal Tuhan Yesus. Daripada merusak alam dengan memotong atau malah menggali pohon pinus yang sangat jarang di Sumba ini, lebih baik saya manfaatkan limbah-limbah kayu ini,” kata ayah dari satu anak ini kepada LAPIERO.COM.
”Lagian, makna Natal adalah merawat kehidupan, sehingga inilah cara sederhana saya merawat kehidupan dan memaknai Natal,” kata alumnus Bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta ini.
Melalui LAPIERO.COM, Leo dan keluarga mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru. Damai di Surga, Damai di Bumi. (Lapier 08)
Memanfaatkan limbah kayu untuk mengungkap dan mengalamatkan pesan kepada dunia. Saya pastikan bahwa limbah tidak tetap berdentitas sebagai sampah. SELAMAT PESTA NATAL 2023. TUHAN YESUS MEMBERKATI.