Ratih Hosana Rambu Teba, Kontestan Putri Indonesia dari NTT, Butuh Dukungan Anda

Mengalami tradisi yang kerap kali tidak memberikan kesempatan bagi perempuan untuk maju, Rambu Ratih bermimpi untuk bisa melakukan sesuatu. Dia ingin menginspirasi terjadinya perubahan cara pandang masyarakat, termasuk di dalamnya cara pandang perempuan sendiri.

Dia ingin menggunakan panggung Putri Indonesia untuk menyampaikan pesan-pesan penting dan inspiratif tersebut. Saat ini Rambu sedang berjuang mendapatkan tiket menuju panggung Putri Indonesia. Untuk itu dia mengharapkan dukungan pembaca. Caranya, klik link berikut dan berikan dukungan Andahttps://ntt-vote.puteri-indonesia.com/contestant/ntt-2?ref=6785300d-f024-4710-89dc-09231bd89ba3

Rambu Ratih ingin menginspirasi. Ayo dukung dia.

Lantas, bagaimana pandangan Rambu Ratih terhadap pemberdayaan perempuan, orang muda NTT, dan sejumlah hal lain? Ikuti wawancara wartawan Lapiero.com dengan mahasiswi  semester 7 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, yang bercita-cita menjadi seorang Business Woman di daerah Sumba ini:

Apa yang dorong Rambu ikut dalam kontestasi Putri Indonesia?

Sejujurnya hal ini dilatarbelakangi pengalaman saya ketika tinggal dan besar di Kabupaten Sumba Barat. Ketika itu saya duduk di bangku SMP dan memiliki seorang sahabat perempuan. Saya melihat, perempuan tidak diberikan kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Sahabat perempuan saya itu dibatasi pendidikannya. Tidak boleh melanjutkan ke SMA. Orang tuanya beranggapan bahwa pendidikan itu tidak membawa dampak apa-apa. Di sinilah saya menilai bahwa kadang ambisi perempuan itu bertentangan dengan tradisi yang ada. Ada pandangan yang membuat perempuan tidak maju untuk menggapai cita-citanya. Untuk itulah melalui platform Puteri Indonesia ini saya berharap bisa menginspirasi perempuan di mana pun, khususnya di daerah saya di Sumba.

Menurut saya, perempuan tidak boleh dibatasi untuk bermimpi setinggi langit, bahkan bisa lebih dari langit untuk menggapai apa yang dinginkan.

Misi apa yang Rambu bawa, khususnya untuk NTT?

Saya dalam hal ini membawakan advokasi, yaitu women empowerment. Kadang secara tidak sadar perempuan merendahkan kemampuan dirinya sendiri. Ini justru membuat mereka kurang percaya diri menunjukkan sikap, kemampuan, bahwa mereka bisa show up dan open minded.

Saya banyak sekali menemukan hal ini di NTT, khususnya di Pulau Sumba. Perempuan itu multiperan dengan segala tuntutan yang ada, dengan faktor tradisi dan pandangan masyarakat, stereotype masyarakat. Hal ini membuat saya ingin mengubah pandangan perempuan bahwasanya kemerdekaan perempuan harus tetap ada dalam bentuk “berbuat, bertindak, berkarya”.

See also  Menangi Keputusan PTUN Kupang dan PTUN Surabaya, Yustin Maria D. Romas: Jangan Rusaki Pendidikan di NTT

Apa yang paling membanggakan Rambu sebagai orang NTT, khususnya Sumba?

Saya lahir dan besar di NTT, khususnya di Pulau Sumba. Di pulau ini saya tumbuh dengan budaya yang unik dan indah dengan tradisi yang sangat kental, pariwisata yang bagaikan surga dunia kecil dan luar biasa. Selain itu, di sana ada tolerasi yang sangat tinggi, dan ini membuat saya bangga dan bersyukur. Ini sebagian dari kekayaan yang sangat berharga itu.

Sebagai orang muda NTT, apa yang Rambu bisa lakukan untuk menggerakkan orang muda NTT untuk bangkit dan menggali potensi dalam diri mereka?

Pertama-tama, sebagai perempuan, untuk bisa mengubah, saya harus berani mengungkapkan yang saya anggap penting dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Saya juga harus bisa menginspirasi terjadinya perubahan pandangan yang lebih baik, sebab cara pandang yang salah atau keliru membentuk keadaan yang kita hidupi sehari-hari. Jadi ketika sudah memiliki pandangan yang baik dengan sendirinya kita akan mengenal diri kita dengan baik  untuk menggali potensi yang ada.

Apa keprihatinan Rambu untuk perkembangan anak-anak muda di NTT?

Pola pikir anak muda NTT saat ini belum maju, masih banyak anak-anak Muda NTT saat ini yang kurang care atau peduli dengan keadaan sekitar. Di sinilah pentingnya pola pikir itu dibentuk sejak dini pada anak-anak muda CNTT untuk lebih aware terhadap keadaan sekitar. Untuk itu diperlukan wawasan yang lebih baik yang didukung dengan literasi yang baik pula. Pola pikir yang baik akan membawa kita melangkah dengan benar.*

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*