Simply da Flores, Alumnus STF Driyarkara, Jakarta
Penggemar olahraga di tanah air, khususnya sepak bola, sedang ramai menyaksikan kepak sayap tim Garuda U-23. Sungguh keras reaksi penonton ketika tim Garuda kesayangan dipermainkan di lapangan hijau. Jika sesama pemain adu teknik dan permainan keras, sering bisa dimaklumi. Tetapi, ketika wasit yang memimpin pertandingan berlaku curang terhadap tim kesebelasan kesayangan, maka berbeda reaksinya.
Dari reaksi protes, berbagai ungkapan kekesalan karena simpati dan membela tim Garuda kesayangan itu, saya coba menyelisik beberapa hal, khususnya soal patriotisme dan perdamaian – harmoni global – Global Peace.
Sepakbola dan Makna Olahraga
Saya teringat joke seorang guru saat di kelas SMP. Tentang sepakbola, guru itu mengajak kami berefleksi. “Kita manusia ini lucu, suka dipermainkan dan suka bermain. Ada jeruk besar, atau anyaman bola dari daun dan kertas, bola plastik dan bola pabrik lainnya.
Manusia membuat aturan, lalu bermain bola, ada wasit, penonton dan pihak lain yang mengelolanya. Jadilah olahraga sepakbola, bahkan industri sepakbola dunia.
Ironinya, bukan saja sebagai olahraga, tetapi justru menjadi hobi dan ada suporter fanatik. Bahkan, demi fanatisme tim kesayangan, banyak ekspresi idola dengan menggunakan kostum kesayangan. Terlahir heroisme klub, baik secara kampung, daerah, bahkan negara. Tidak terlepas soal bisnis atau peluang ekonomi di sana
Lebih aneh lagi, ada brutalisme, fandalisme dan hooligan, yang akibatnya banyak orang mati karena bola – karet berisi udara”.
Dalam olahraga, berbagai cabang dipertandingkan secara amatir maupun profesional. Lahir berbagai organisasi olahraga di tingkat daerah, nasional, regional, dan internasional. Olahraga sepakbola adalah salah satu cabang yang sangat populer, bahkan ditenggarai sebagai industri yang sangat menguntungkan. Juga olahraga tinju dan pertarungan bebas. Ada pertemuan kepentingan rekreasi dan bisnis.
Patriotisme dan Global Peace
Olahraga telah melahirkan banyak manfaat dan nilai. Bukan saja untuk kesehatan dan demi mewujudkan dimensi “homo ludens”; manusia sebagai makhluk bermain dan berekreasi. Nilai sportifitas, solidaritas, kejujuran dan persahabatan telah menjadi komitmen dalam dunia olahraga.
Lalu, dari olahraga lahir juga semangat patriotik bagi setiap atlet dan pemain serta tim olahraga ketika berkiprah di turnamen regional dan internasional. Bendera negara dikibarkan dan lagu kebangsaan dikumandangkan.
Saat yang sama, para suporter dan penonton pun terlihat bangkit rasa memiliki dan solidaritas kebangsaannya. Sebuah ekspresi patriotik yang indah dalam olahraga.
Dari dunia olahraga, ternyata menegaskan bisa tercipta harmoni, persaudaraan dan solidaritas dalam keanekaragaman suku bangsa dan negara.
Ada harapan nyata bahwa olahraga memberi sumbangsih terhadap upaya menciptakan perdamaian dunia. Syaratnya adalah aturan dalam setiap cabang olahraga sungguh dijalankan oleh para pihak, dan dengan demikian berkualitas dan indah bagi semua penonton serta solidaritas kemanusiaan universal.
Introspeksi dari Kasus di Dunia Olahraga
Dari pengalaman di tanah air maupun luar negeri, ada banyak terjadi kasus di dunia olahraga. Misalnya di dunia sepakbola, soal rekruitmen pemain, pelatih dan wasit; juga manajemen organisasi sepakbola dalam setiap kesebelasan maupun organisasi sepakbola daerah dan nasional. Perlu ditingkatkan profesionalitas personal, manajemen dan nilai, agar bisa memiliki kualitas olahraga yang semakin profesional.
Dari segi penonton, sering terjadi keributan antar supporter maupun suporter dengan pemain dan wasit. Kasus yang sudah terjadi memberikan banyak pelajaran untuk introspeksi. Apakah kesadaran pribadi suporter, aturan dalam setiap pertandingan maupun manajemen setiap kelompok. Aturan olahraga perlu semakin dijamin kualitas pelaksanaannya.
Prinsipnya, olahraga harus menjadi sarana yang memberi manfaat bagi semua pihak secara fair dan elegan. Olahraga untuk manusia dan meningkatkan harkat martabat, bukan sumber malapetaka.
Dari sana, olahraga di tanah bisa menjadi sarana membangun solidaritas persaudaraan, sekaligus ungkapan patriotisme kita. Entah itu di dalam wilayah tanah air kita, apalagi ke luar negeri dengan bangsa lain.
Untuk kepentingan istimewa ini, patriotisme dan perdamaian global, kiranya seluruh pihak bisa berintrospeksi dan memberikan kontribusi peran terbaiknya. Para pelaku olahraga, tim pelatih, wasit dan manajemen organisasi, penonton dan suporter, serta masyarakat luas.
Secara istimewa diandalkan peran dan komitmen Pemerintah NKRI. Pembangunan bidang olahraga, kebijakan anggaran dan sarana, sungguh memiliki posisi strategis dalam membangun keamanan, solidaritas dan persahabatan anak bangsa dan patriotisme.
Olahraga harus menjadi salah satu bidang pendidikan nasionalisme dan patriotisme, yang berdayaguna untuk ketahanan bangsa dan negara Indonesia tercinta. Olahraga menjadi wujud patriotisme dan peace building – bhineka tunggal Ika.**
Leave a Reply