Lebih dari 10 tahun saya mengenal Pace Dr. drg. Aloysius Giyai, M. Kes. Saya kenal pertama kali ketika dia menerbitkan dan meluncurkan buku karyanya berjudul Melawan Badai Kepunahan; Gebrakan Papua Sehat, Menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.
Buku ini mengentak perhatian saya. Saya yakin, buku tersebut berisi keprihatinan seorang asli Papua terhadap eksistensi kaumnya di tengah berbagai tantangan. Dugaan saya benar! Dan kata “Kepunahan” benar-benar menohok perhatian saya.
Sebagai sesama keturunan bangsa Melaneisia, saya pun tidak sudi kalau orang asli Papua mengalami kepunahan baik oleh karena keganasan alam dan keterbatasan fasilitas, perang antar suku atau oleh tindakan-tindakan kekerasan dari pihak-pihak lain.
Aloysius Giyai terus bergumul, lalu lahirlah sejumlah bukunya secara berturut-turut yang berupaya memberikan penguatan kepada kaumnya untuk meningkatkan kapasitas diri. Salah satunya berjudul 17 KO Kunci Sukses Pemimpin, Telah Teruji dari Pengalaman.
Ketika menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, mantan Direktur RSUD Abepura dan RSUD Jayapura ini juga menginisiasi lahirnya Satuan Tugas Kaki Telanjang atau Satgas Kijang. Satgas ini dia maksudkan untuk menjangkau dan memberikan pelayanan kesehatan kepada orang-orang Papua di sudut-sudut terpencil Papua. Satgas Kijang ini pun menarik perhatian Menteri Kesehatan RI.
Dari pengenalan saya terhadap salah satu putra terbaik Papua ini, saya menilai bahwa Doktor Ilmu Politik dari IPDN ini benar-benar mempersembahkan hati dan pikirannya untuk kemajuan rakyat Papua. Dia berjuang melalui jalan intelektual dan praksis dengan langsung melayani di tengah masyarakat. Dia tidak segan-segan menembus cuaca buruk untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Karena itu, saya berkeyakinan bahwa ketika nanti terpilih bersama calon Gubernur Willem Wandik, Aloysius Giyai akan memainkan peran yang besar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Papua Tengah.
Aloysius Giyai adalah tipe orang yang selalu berpikir dan gelisah saat mengetahui sesamanya dalam penderitaan. Dan boleh dikatakan, dia pun ikut menderita tatkala sesamanya menderita. Dengan hatinya yang penuh belas kasihan, dia tidak akan ragu-ragu mengulurkan tangan.
Oleh karena itu, sekali lagi, tanpa ragu-ragu saya katakan, Willem Wandik dan Aloysius Giyai adalah calon pemimpin yang akan membawa Papua Tengah menjadi provinsi yang maju tanpa kehilangan akar budaya dan kearifan lokalnya.
Kepada masyarakat Papua Tengah, saya ingin mengajak: Mari jadi bagian dari kemenangan, perubahan dan kemajuan Papua Tengah.
Seperti dikatakan penyair dan novelis Remy Sylado dalam puisi berjudul ”Ibu Kota, Kota Ibu”: Bagaimana orang bisa dipercaya bicara/ jika ia berada dalam kelas yang kalah.
Maka, sekali lagi, kepada Pace Mace di Papua Tengah, mari menjadi bagian dari pemenang! Willem Wandik dan Aloysius Giyai adalah pilihan terbaik.
Salam hangat dari Pulau Sumba, Negeri Sabana Berbatas Langit. Sahabat dari Aloysius Giyai: Emanuel Dapa Loka, Seorang Wartawan
Leave a Reply