BEKASI – Markus Dairo Talu, mantan Bupati Sumba Barat Daya pada 6 Oktober berkunjung ke perusahaan air minum Aqua, cabang Bekasi, Jawa Barat.
Markus datang bertepatan dengan sesi pelatihan terhadap karyawan baru perusahaan tersebut.
Sekadar informasi, pada hari tersebut, 24 karyawan yang mengikuti pelatihan berasal dari Sumba Barat Daya.
Kepada para karyawan tersebut, MDT, demikian ia biasa disapa mengingatkan untuk bekerja keras, jujur dan membina persahabatan dengan sesama karyawan dengan baik.
MDT juga menekankan hidup dan bekerja secara disiplin. ”Harus disiplin saat masuk, bekerja dan pulang kerja, dan usahakan masuk kerja lebih awal sebelum jam kerja dimulai. Dan untuk itu waktu istirahat harus diatur dengan baik, tidur paling lambat jam 10 malam dan bangun jam 5 pagi. Dengan jam istirahat yang cukup, semangat kerja dan stamina bekerja tetap terjaga,” ungkapnya sambil tersenyum.

Dan lagi katanya, sebagai karyawan, harus patuh pada atasan dan menjalankan pekerjaan dengan baik.
”Hindari sikap malas dan mengeluh. Harus selalu mengatakan ’siap’ saat diberikan tugas. Perusahaan membayar orang untuk bekerja bagi kemajuan perusahaan, bukan untuk mengeluh,” jelas pria murah senyum ini.
Secara khusus, Markus mengingatkan kepada para karyawan asal SBD tersebut untuk tidak terlibat dalam perjudian, minum mabuk, dan hidup boros.
”Jangan habiskan uang kalian untuk beli rokok, mabuk dan berjudi. Jangan juga pernah berkelahi baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja, dan dengan siapa pun. Teman terdekat kita adalah yang selalu lebih awal memberikan dukungan dan bantuan bila kita hadapi masalah,” ungkapnya mengingatkan.
MDT mengingatkan bahwa tujuan mereka merantau adalah mencari uang. ”Maka uang yang kalian dapat itu harus ditabung, jangan boros. Harus bisa mengatur keuangan untuk menata masa depan,” tegasnya.
Hubungan Emosional dengan Sumba

Hal yang tidak lupa MDT sampaikan adalah agar mereka menjaga nama baik Sumba dan perusahaan.
”Bukannya kurang tenaga dari berbagai daerah lain sehingga terima kalian. Perusahaan terima kalian, di samping karena kalian memiliki semangat kerja, juga karena perusahaan ini memiliki hubungan emosional yang baik dengan Sumba. Ya karena ada Kakak kalian Pak Jumadi di sini. Maka jaga juga nama baik Pak Jumadi di sini,” katanya mengingatkan.
”Pak Jumadi pertaruhkan jabatan dan namanya saat terima kalian. Balasannya apa? Dia tidak minta uang kalian. Dia hanya mau kalian bekerja dengan baik dan disiplin. Itu sudah cukup untuk dia,” ungkap Markus mengingatkan.
Apabila kalian bekerja dengan baik, lanjutnya, maka nanti perusahaan pun akan bisa menerima adik-adik kalian yang akan datang merantau. ”Jadikan perusahaan adalah rumah kalian yang harus dijaga dengan baik,” pungkas Markus.
Laurens Jumadi, HRD Manager Aqua—yang membawahi produk Aqua, Daisang, Garuda Food dan Nestle—menjelaskan bahwa perusahaan sejak lama membuka kesempatan kepada anak-anak Sumba untuk bekerja. Sampai saat ini, terdapat 98 orang Sumba di perusahaan tersebut.
Kepada Lapiero.com, Jumadi menyampaikan bahwa di samping banyak anak-anak dari Sumba yang bekerja dan berperilaku baik, banyak juga yang menujukkan karakter dan kinerja yang mengecewakan.
”Mungkin karena mereka tidak terbiasa kerja dalam pola disiplin. Ada juga yang lekas-lekas emosi dan tersinggung. Bayangkan juga, ada yang belum berangkat ke kantor karena masih menunggu hujan berhenti. Ini mungkin pola di kampung, bahwa kalau hujan, bisa jadi tidak ke kebun,” ujar Jumadi kepada Lapiero.com sambil tertawa.
”Semoga dengan mendengar petuah dari senior Pak Markus, mereka lebih patuh dan ikuti aturan-aturan kerja yang ada. Dan lebih dari itu, mereka bisa menabung untuk menyiapkan masa depan, dan setidaknya bisa membantu keluarga di kampung untuk hal-hal yang penting,” pungkas alumnus Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarya ini. (Lapier 01/EDL)
Semoga Anak2 tetap menjaga nama baik Sumba pada umumnya