Di Ulang Tahun ke-77 RI, Kebutuhan Dasar Masyarakat Pegubin Belum Terpenuhi, Mohon Perhatian

JAYAPURA, LAPIERO.COM—Pada ulang tahun ke-77 Indonesia, rakyat Indonesia di Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), khususnya yang tinggal di wilayah perbatasan NKRI dan Papua New Guinea (PNG), makna kemerdekaan ini belum terasa. Untuk kebutuhan yang sangat dasar saja belum terpenuhi. Sandang, pangan, papan, air bersih, listrik, hingga internet masih menjadi persoalan serius.

Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Pegubin drg. Aloysius Giyai, M.Kes berharap, perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 ini kiranya menjadi momentum untuk berefleksi dan membangun komitmen bersama antara Pemerintah Daerah Pegubin dan Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait.

Alo berharap, Pemerintah Pusat dan Pemda Pegubin berjuang dan fokus membuka keterisoliasian di Pegubin dengan membangun infrastruktur dan layanan kebutuhan dasar warga.

“Dari 34 distrik, ada 8 distrik atau kecamatan yang berbatasan langsung dengan PNG. Masyarakat hidup campur aduk dengan orang PNG. Sebagai beranda depan NKRI, wajah negara Indonesia, Pegubin ini harus mendapat perhatian. Pemerintah Pusat harus punya komitmen untuk terus membangun wialayah itu dengan alokasi anggaran yang cukup,” kata Aloysius kepada LAPIERO.COM melalui telepon selulernya, Selasa, 16 Agustus 2022.

Menurut Aloysius, seperti daerah lain di Indonesia, kemerdekaan yang didambakan masyarakat Pegubin adalah sangat sederhana. Yaitu terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar mereka sebagai warga negara Indonesia. “Anggaran kami pemerintah daerah sangat terbatas. Dari 34 distrik, umumnya hanya dijangkau dengan pesawat. Rakyat masih hidup dalam keterisolasian dengan harga barang yang tinggi, rumah yang tidak sehat, belum tersedia listrik dan air. Saat ini kami sedang bangun jalan darat dari Keerom tapi belum sampai ke Distrik Batom. Kami masih harapkan dana pemerintah pusat,” urainya.

Aloysius juga mengapresiasi Bupati Pegubin Spei Yan Bidana, ST.M.Si karena sejak awal memimpin kabupaten ini telah melakukan sejumlah kebijakan untuk memperjuangkan anggaran khusus bagi pembangunan wilayah perbatasan.

See also  Jokowi dan Iriana Bermalam di Pondok Papan di KIPP Ibu Kota Nusantara

“Saya harap negara sudah harus fokus memperhatikan kami di Kabupaten Pegunungan Bintang karena kondisi ekonomi, sosial dan keamanan di sini menuntutnya. Supaya mayarakat bisa merasakan merdeka dalam bingkai NKRI, merdeka dari keterisolasian geografis, bisa menikmati pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang baik,” tegasnya.

Bersama Pakisbra

Kukuhkan Paskibra
Aloysius Giyai yang juga Ketua Panitia Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-77 Kabupaten Pegunungan Bintang mengatakan, sehari jelang perayaan 17 Agustus, Bupati Spei Yan Bidana, ST.M.Si telah mengukuhkan 30 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang dipilih dari putra-putri terbaik tingkat SMA/SMK di wilayah itu. Acara pengukuhan berlangsung Selasa, 16 Agustus 2022 Pkl. 17.00 WIT di Kantor Bupati Pegubin.

“Tadi sudah dikukuhkan dan semua berjalan penuh hikmat. Esok kami akan lakukan apel 17 Agustus di halaman Kantor Bupati. Kami berharap tidak ada gangguan keamanan. Belajar dari pengalaman tahun lalu, kami pemerintah daerah sudah lakukan pendekatan sosial kepada seluruh masyarakat sehingga saat ini kondisi Kamtibmas terjaga. Kami harap ini terus terjaga baik sampai esok hingga H+2,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Papua ini menambahkan, usai apel bendera 17 Agustus, malam harinya akan digelar Resepsi Kenegaraan bersama seluruh Forkopimda di rumah dinas Bupati Pegubin.

“Tahun ini kita tidak buat banyak kegiatan menyongsong dan meriarayakan HUT Kemerdekaan RI. Kita lebih fokus menjaga Kamtibmas. Tapi di Kota Oksibil, suasana perayaan kemerdekaan sangat terasa. Seluruh jalanan kota penuh dengan bendera merah putih umbul-umbul,” tuturnya. (Gusty MR)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*