
Kemajuan zaman sangat pesat dan tidak terbendung. Dan mau tidak mau, kemajuan ini harus diiringi oleh kesiapan dari manusia yang menyusuri zaman itu sendiri. Jika tidak, manusia yang tidak siap akan menjadi korban zaman.
Hal tersebut dikatakan Emanuel Dapa Loka dalam perbincangan ringan dengan media ini (25/8/23). “Bukan mau menakut-nakuti, tapi zaman ini memang menuntut kesiapan, lincah berselancar di atas gelombang kemajuan,” kata alumnus Universitas Mercubuana, Jakarta ini.
Menurutnya, kunci agar tidak menjadi korban kemajuan adalah kesiapan secara ilmu pengetahuan dan mental. “Karena itu, siapa pun yang mendapatkan kesempatan untuk belajar atau melatih diri, gunakan kesempatan sebaik-baiknya. Kesempatan tidak datang kedua kalinya, kalaupun ada kesempatan lagi, itu sudah dengan tantangannya sendiri,” katanya lagi.
Dalam konteks Sumba, harus perhatian yang lebih serius dalam menciptakan generasi yang berkualitas. “Mari ubah orientasi berpikir. Sekolahkan anak-anak kita jauh lebih penting dari pada ‘cari nama dengan keddhe’. Jika tidak sangat penting, tidak usah keddhe. Apalah gunanya punya ‘nama besar’ tapi pendidikan anak terlantar,” ujarnya.
Angkat Satu Anak Asuh
Hal lain yang dia katakan, agar sedapat mungkin setiap orang yang merantau dan memiliki penghasilan, berusaha memberi perhatian kepada anak-anak di kampung.
Eman membayangkan, kalau setiap orang yang memiliki penghasilan di rantau menjadi “sponsor” untuk pendidikan bagi satu anak di kampungnya, atau jadi orang tua angkatnya.
“Sisihkan sedikit saja dana dari keterbatasan yang ada untuk seorang anak, entah itu anak saudara atau anak dari teman sekampung. Tidak perlu banyak-banyak, bisa 50-100 ribu tiap bulan disertai kontrol atas penggunaannya. Saya yakin akan ada hasilnya,” urainya memberi contoh.
Menurutnya, selain bantuan tersebut berguna secara materi, bantuan yang sama akan menjadi tanda atau simbol perhatian kepada anak yang bersangkutan yang membuat dia merasa tidak sendirian dalam perjuangannya untuk bersekolah. “Ini akan memacu dia untuk berjuang sungguh-sungguh,” katanya lagi.
Eman sendiri mengaku sudah melakukan sejak 10 tahun lalu. “Banyak dari antara mereka sudah jadi sarjana atau menamatkan SMA. Kalau kita mau pasti bisa,” pungkas Caleg Golkar untuk DPRD II SBD, Dapil II (Kecamatan Wewewa Barat dan Wewewa Selatan) ini. (Lapier 04)
Leave a Reply