Rebut Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude, Dr Aloysius Giyai Sempat Terbelenggu Kemiskinan Akut

Satu lagi doktor dari Tanah Papua Dr. drg. Aloysius Giyai, M. Kes

Satu lagi doktor terlahir dari Tanah Papua. Direktur RSUD Jayapura, Provinsi Papua, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes sukses mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji dalam Sidang Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta dengan meraih nilai ujian sangat memuaskan yakni 3,90 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,62 atau dengan terpuji (cum laude).

Walau lahir dan tumbuh dalam keluarga berlatar belakang kemiskinan yang nyaris tak terurai, Alo pantang menyerah. Dia melawan semua tantangan dalam penyertaan Tuhan. Dia juga adalah lulusan fakultas kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Gelar Master Kesehatan dia raih di lembaga yang sama.

Dr. drg. Aloysius Giyai, M. Kes Sukses setelah mengalahkan berbagai tantangan. Selamat!

Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Wakil Rektor IPDN Jakarta, Dr. Drs. Rizari Azhar, M.B.A.,M.Si mewakili Rektor Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, MM, Rabu, 20 Maret 2024 pagi di kampus IPDN Cilandak, Jakarta Selatan.

Aloysius dengan disertasi berjudul “Implementasi Kebijakan Percepatan Jangkauan Pelayanan Bergerak Kesehatan di Kabupaten Yahukimo” sukses mempertahankan disertasinya di hadapan tujuh dosen penguji.

Ujian Terbuka ini berlangsung kurang lebih dua jam. Setiap penguji diberi kesempatan oleh pimpinan sidang untuk memberikan klarifikasi dan mengajukan pertanyaan setelah Aloysius selaku promovendus memaparkan disertasinya secara singkat.

“Dengan ini Promovendus atas nama Aloysius Giyai, mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri dengan judul disertasi Implementasi Kebijakan Percepatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Bergerak di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua” dinyatakan lulus dengan IPK 3,62 dengan predikat sangat memuaskan. Mulai hari ini, tanggal 20 Maret 2024, promovendus berhak memakai gelar Doktor. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyebut untuk pertama kali Doktor Aloysius Giyai,” kata Wakil Rektor IPDN Jakarta, Dr. Drs. Rizari Azhar, M.B.A.,M.Si saat membaca hasil ujian disambut tepuk tangan hadirin.

See also  Gustaf Titipkan Susu untuk Bayi yang Ditemukan di Kandang Ayam, dan Akan Sekolahkan hingga Universitas

Solusi Pelayanan Kesehatan

Kepada wartawan usai menjalani ujian terbuka, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, tema disertasinya merupakan hasil penelitian tentang model pelayanan kesehatan bergerak yang cocok dilakukan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Alo berharap, disertasinya bisa menjadi solusi baru untuk menjawab persoalan akses pelayanan kesehatan di Papua yang belum merata akibat isolasi geografi dengan topografi alam yang sulit dan menantang.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah, baik di Kabupaten Yahukimo maupun sebagian besar kabupaten di wilayah pegunungan Papua lainnya harus berinovasi dengan menerapkan model pelayanan bergerak guna menjangkau masyarakat asli Papua yang selama ini belum tersentuh pelayanan kesehatan Papua sama sekali.

“Dengan kondisi geografis Papua yang sulit, masih banyak masyarakat Orang Asli Papua di balik gunung, lembah curam di pinggir sungai dan rawa-rawa belum bisa mengakses layanan kesehatan. Karena itu, petugas kesehatan harus bergerak dari kampung ke kampung untuk melayani masyarakat,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Papua ini.

Pada kesempatan itu, Doktor Aloysius juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Yahukimo, terutama Bupati dan mantan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo Lesman Tabuni, yang telah bersedia menerima saya untuk melakukan penelitian di tempat mereka, dengan dukungan data-data kebijakan pembangunan kesehatan.

Sementara itu, Oponen Ahli Eksternal Prof. Dr. Drs. Avelinus Levaan, BA,MS dari Universitas Cenderawasih Jayapura mengatakan, ujian disertasi Aloysius Giyai memberikan satu kontribusi baru bagi pembangunan di Papua, khususnya percepatan pelayanan kesehatan yang tepat dan efektif, baik melalui darat, laut/sungai, dan udara.

Ikuti kisah menariknya di LAPIERO TV: Alo Menembus Batas-Batas Kemustahilan https://youtu.be/1I7A2nMtRio?si=tb3sfqZ6c3sPGyfA

“Jadi solusi model pelayanan kesehatan bergerak yang diberikan oleh Aloysius dalam disertasinya ini harus didukung regulasi dari pemerintah daerah, karena memang sangat cocok diterapkan di Papua yang wilayahnya sangat luas dan sulit,” tuturnya.

See also  Sekretaris Jenderal Caritas Internasionalis Alistair Dutton akan Kunjungi Banyak Pihak

Prof Levaan juga menyampaikan apresiasi kepada Aloysius selaku promovendus yang sangat menguasai teori-teori dalam disertasinya sebagai dalil untuk membangun model pelayanan kesehatan bergerak ini. Apalagi, model ini pernah diterapkannya saat ia menjadi Kepala Dinas Kesehatan Papua pada 2015 dalam program Satuan Tugas Kaki Telanjang dan Terapung.

“Saya kira hasil disertasi ini harus juga dijabarkan kepada pemerintah daerah di Papua supaya bisa dirumuskan dalam regulasi dan kebijakan pembangunan guna mempercepat pelayanan kesehatan bagi masyarakat terisolir di Papua,” tegasnya.  (GMR)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*