WEETEBULA, SBD – Setelah dua hari (9 dan 11 Oktober) Keluarga Agustinus Tamo Mbapa dan Keluarga Bonefasius Radu Kaka melakukan ritual perdamaian secara adat di kampung Waikahoba, Desa Hohawungo, Kodi, kedua keluarga tersebut menghadap Uskup Weetebula, Mgr. Edmund Woga, CSsR pada 12 Oktober untuk meminta kesediaan Uskup memimpin Misa rekonsiliasi kedua keluarga.
Uskup Edmund Woga,CSsR menyatakan bersedia memimpin Misa Syukur Perdamaian Keluarga Tossi tersebut, karena perdamaian tersebut sangat dinantikannya juga. “Tentu saya sangat gembira dengan perdamaian ini dan bersedia memimpin Misa perdamaian,” ujar Doktor Misiologi lulusan Jerman ini.
Waktu pelaksanaan Musa pada bukan November. Kedua keluarga masih merundingkan waktu yang tepat.
Uskup sangat gembira dan mengapresiasi peristiwa perdamaian dua keluarga besar tersebut. Uskup bahkan berharap, perdamaian tersebut menjadi contoh bagi keluarga yang lain di SBD.
Selain itu, Uskup Edmund juga mendoakan paket AMAN agar tetap rendah hati, bekerja keras dan penuh damai.
Agustinus Tamo Mbapa mengaku sangat lega dengan ritual damai yang telah berjalan. Gustaf juga menyampaikan terima kasih kasih Tuhan melalui orang-orang yang membantu rekonsiliasi tersebut.
“Saya sungguh merasa plong. Selama ini kami kedua keluarga sangat terbebani dan berdoa supaya perdamaian ini segera terjadi. Dan Tuhan akhirnya merestui terjadinya perdamaian. Misa syukur nanti akan ‘Sempurnakan’ rasa syukur kami,” kata Gustaf kepada media ini.
Pertemuan bersama Uskup dihadiri oleh perwakilan dua keluarga besar, yakni Agustinus Tamo Mbapa, Stefanus Mone Kaka, Kornelis Kaka Holo dan Romo Jegho, Pr.
“Mohon doa supaya semua rencana berjalan dengan baik dan boleh jadi berkat untuk keluarga dan kita semua,” pinta calon Bupati SBD no urut 3 dari Paket AMAN ini. (Lapier/07)
Leave a Reply