
JAKARTA – “Kita akan bisa mendidik karakter anak-anak, ketika kita berkarakter/memiliki karakter sehingga kata bisa memberi teladan kepada anak-anak kita” ucap Sr Yudith Maryani, CB, M.Pd, Sekretaris Eksekutif sekaligus Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Wilayah Jakarta mengawali pengantarnya pada HSG (Hari Studi Guru) Sabtu, 18 Januari 2025
Yudith menekankan pentingnya refleksi dan evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter di lingkungan Sekolah Tarakanita, sehingga bisa selalu berbenah ke arah yang lebih baik.
Yudith juga mengingatkan bahwa Pendidikan Karakter Tarakanita atau yang lebih familiar disebut PKT untuk selalu dilaksanakan secara konsisten melalui kegiatan terprogram, pembiasaan dan yang tidak kalah pentingnya melalui keteladanan dari para guru.

Kegiatan HSG merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sebulan sekali di Sekolah-Sekolah Tarakanita.
HSG yang biasanya dilaksanakan oleh unit-unit sekolah, kali ini menjadi berbeda karena dilaksanakan oleh Yayasan Tarakanita Wilayah Jakarta.
HSG yang digelar di Auditorium Sekolah Tarakanita Puloraya dan diikuti oleh semua guru dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA/K Sekolah-Sekolah Tarakanita yang ada di Jakarta.
Hadir sebagai narasumber Ambrosius Sigit Kristiantoro, M.Pd selaku Kepala Divisi Pendidikan di lingkungan Yayasan Tarakanita.
Sigit menekankan, “Kalau mau peserta didiknya berkarakter, maka menjadi sebuah keharusan bagi para guru untuk terlebih dulu berkarakter dan para guru sebagai pendidik karakter harus menyuguhkan diri menjadi role model karakter bagi peserta didik.”
Kegiatan berjalan dalam suasana yang hangat dan penuh semangat persaudaraan.
Kegiatan menjadi lebih menarik karena dibawakan dengan apik dan dilaksanakan dengan pendekatan riset di mana subyek penelitiannya para guru.
Para guru mengikuti kegiatan ini dengan sangat semangat dan kritis, hal ini tampak dari begitu banyaknya guru yang bertanya ketika sesi tanya jawab.
“Marilah kita berjalan bersama, perkuat Pendidikan Karakter Tarakanita pada peserta didik sehingga setiap alumnus memiliki pribadi yang cerdas, berintegritas dan berbelarasa,” ucap Sigit mengakhiri paparannya. (Frans Suyono)
Leave a Reply