
LAPIERO.COM-Tahun 2014 Agustina Usi Kolin (42) berangkat ke Malaysia untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Di sana, wanita asal Desa Kenere, Kecamatan Solor, Kabupaten Flores Timur bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Dengan kerja tangannya sendiri, Agustina berharap bisa menghidupi keempat anak. Dia menjadi single parents karena suaminya pergi ke pelukan wanita lain.
Agustina adalah sosok ibu yang bertanggungjawab. Dia siap bertarung melakukan apa pun yang ia bisa sebagai bentuk penghargaan terhadap kehidupan dan cinta kepada buah hatinya.
Dalam segala keterbatasannya, ia ingin memberikan yang terbaik. Tentulah, hatinya sebagai seorang ibu tidak tega meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil, tapi dia harus mengambil keputusan untuk pergi.
Terbukti, hasil keringatnya ia kirimkan kepada anak-anaknya. Selain untuk membiayai hidup dan sekolah mereka, uang yang sama bisa dipakai untuk membangun rumah. Tentu saja, hatinya dipenuhi kegembiraan. Dan anak-anaknya masih sangat menaruh harapan padanya.
Apalah daya, pada 10 Januari 2022, Agustina meninggal dunia di Malaysia akibat kanker payudara yang menyerangnya.
Kabar duka yang dengan cepat sampai ke telinga anak-anaknya di Desa Kenere, Kecamatan Solor, Kabupaten Flores Timur menyayat hati anak-anak. Mereka merasa seperti kehilangan harapan.
Karena hilang kontrol dan putus asa, anak kedua almarhumah menenggak minuman beracun mematikan dan akhirnya meninggal.
“Anak kedua dari almarhumah bernama Melsiana Nogo Mahapati, siswa SMPN 2 Solor Barat nekat minum obat beracun pada Minggu, 23 Januari 2022 setelah mendengar kabar mamanya meninggal,” kata Kepala Desa Kenere, Mikael Koliwutun Klodor seperti dikutip katongntt.com.
Jenasah Melsiana dikebumikan pada Senin, 24/1/22, dan sehari kemudian jenazah ibunya tiba di Kota Kupang.
Masyarakat Desa Kenere turut merasakan duka mendalam yang dialami keluarga. Kepergian ibu dan anak yang tidak berselang lama itu meninggalkan duka bagi masyarakat.
Agustina mengembuskan napas terakhir pada usia 42 tahun. Dia meninggalkan 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Anak sulungnya berusia 20 tahun dan mengalami putus sekolah. Sementara anak ketiganya saat ini duduk di kelas 5 SD. Yang bungsu masih kelas 2 SD.
“Mereka tinggal dengan Mama Kecil mereka selama ibu mereka bekerja. Walau sudah punya rumah, mereka masih tinggal bersama adik dari Ibu mereka itu,” kata Kepala Desa Kenere lagi kepada katongntt.com menutup penjelasannya. (Lapier/KN)
Leave a Reply