
KOTA BEKASI, LAPIERO.COM-Mengisi masa resesnya pada bulan Oktober 2021, anggota DPR RI Dra Wenny Haryanto SH melakukan kunjungan ke daerah pemilihannya di Kota Bekasi pada 12/10. Kali ini kunjungan dilaksanakan di komplek Gereja Santa Clara, di Jl. Lingkar Luar RT03/RW06, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Jawa Barat. Kunjungan ini menghadirkan masyarakat sekitar secara lintas agama.
Di hadapan peserta yang hampir semuanya adalah perempuan, Wenny dan tim memberikan penyuluhan tentang ikhtiar membangun keluarga yang sehat dan berkualitas.

Secara khusus Wenny berbicara tentang stunting, yakni kekurangan gizi akut pada anak. Anggota Komisi IX ini lalu menyebutkan ciri-ciri anak yang menderita stunting. “Jika ciri-ciri ini terjadi pada diri anak ibu-ibu segera bawa ke dokter,” saran Wenny.
Jelas Wenny, ciri-ciri anak yang menderita stunting antara lain adalah bertubuh pendek di bawah standar normal. Ini merupakan akibat dari kondisi kurang gizi yang telah berlangsung dalam waktu lama. Meski begitu, tidak semua anak yang pendek adalah penderita stunting. Karena itu perlu perhatikan ciri-ciri yang lain seperti sering sakit, kemampuan kognitifnya menurun, tidak berani menatap lawan bicara dan beberapa ciri lain.
Wenny mengingatkan agar para ibu cermat terhadap fungsi kekebalan tubuh akibat kurangnya nutrisi dalam waktu berkepanjangan. “Anak yang punya kekebalan tubuh rendah akan lebih sering sakit,” jelas Wenny.
Yang paling mengkhawatirkan, akibat stunting, kemampuan kognitif anak menurun, yang ditandai dengan IQ rendah bahkan hingga dikategorikan retardasi mental.
Untuk menghindari stunting, Wenny menganjurkan enam hal untuk dilakukan, yakni Pertama, ketika hamil, agar ibu mengonsumsi tablet penambah darah. Kedua, mengonsumsi asupan gizi yang seimbang (4 sehat 5 sempurna). Ketiga, ketika bayi sudah lahir, berikan imunisasi yang lengkap. Keempat, berikan ASI eksklusif atau murni selama 6 bulan. “Ibu-ibu dengan berbagai alasan, jangan egois. Harus menyusui anak. Kalau bisa kasih ASI sampai usia 4 tahun,” jelasnya. Keempat, biasakan perilaku hidup sehat. “Ingat, anak rentan terhadap infeksi. Jaga kebersihan,” ungkapnya mengingatkan. Dan keenam, pantau terus pertumbuhan anak. “Ukur tinggi badan, berat badan, dan lain-lain,” ujarnya mengingatkan lagi.
Sementara itu, Rasnius Pasaribu, anggota DPRD Kota Bekasi ketika memberi sambutan menegaskan pentingnya mempersiapkan perkawinan bagi terciptanya keluarga yang bahagia dan melahirkan anak-anak yang sehat dan berkualitas. “Melalui program MRT (Membangun Rumah Tangga), Gereja Katolik mempersiapkan setiap pasangan yang hendak menikah dan membentuk rumah tangga. Di Gereja Katolik, pernikahan harus benar-benar dipersiapkan sebab tidak ada istilah cerai, apa pun alasannya, kecuali karena kematian,” jelas ayah dua anak ini.
Senada dengan Rasnius, Muhktar Bakti, Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat mengingatkan agar para calon pengantin ketika akan membentuk rumah tangga mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki pengetahuan yang cukup menyangkut hidup berkeluarga. “Untuk itu, BKKBN bekerjasama dengan lembaga-lembaga agama untuk memberikan pencerahan. Tiga bulan sebelum menikah kesehatan calon pengantin diperiksa agar nanti menghasilkan janin atau anak yang sehat,” jelas Muhktar. (LAPIER 07)
Leave a Reply